Skandal Negreira Bukan Satu-satunya, Ini Sejumlah Kontroversi yang Libatkan Barcelona

Barcelona tersandung soal pajak dan kesepakatan di bawah tangan.

Reuters/Miguel Vidal
Neymar (kanan) dan Lionel Messi sempat terlibat kasus yang melibatkan Barcelona. Barcelona memalsukan nilai transfer Neymar ke klub mereka dari Santos pada 2013, sementara Messi terlibat penggelapan pajak.
Rep: Rahmat Fajar Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Skandal wasit yang tengah diusut oleh Kantor Kejaksaan Barcelona atas dugaan pembayaran 1,4 juta Euro yang dilakukan FC Barcelona antara 2016 dan 2018 kepada Jose Maria Enriquez Negreira bukan skandal pertama yang mencoreng nama baik klub. Sebelumnya, sudah sejumlah kontroversi kerap mekibatkan Barcelona, salah satu klub dengan penggemar besar di dunia.

Baca Juga

Negraira merupakan mantan wasit dan menjadi orang nomor dua di Technical Committee of Referees (CTA), komite yang mengurusi pengadil lapangan di Spanyol, antara 1994 dan 2018. Pada 2001, Presiden Barcelona Joan Gaspar menghubungi Negreira untuk mencapai kesepakatan atas jasanya. Sejak saat itu hubungan klub dengan Negreira terjalin. 

Barcelona menyatakan bahwa mereka membayar Negreira untuk laporan tentang wasit dan untuk menciptakan lingkungan yang netral antara mereka dan Real Madrid. Tidak jelas apakah kantor kejaksaan mempercayai klaim ini. Prosesnya penyelidikan sedang berlangsung. 

Namun kasus ini ternyata hanya skandal terbaru dari banyak skandal selama 20 tahun terakhir. Berikut catatan AS yang dikutip Kamis (9/3/2023):

Transfer Neymar

Penandatangan Neymar salah satu skandal besar Barcelona. Skandal ini menyebabkan Sandro Rosell yang mengundurkan diri sebagai Presiden Barcelona. Kasus tersebut terungkap ketika Jordi Cases, salah satu anggota klub menuntut untuk mengetahui secara pasti bagaimana klub mendapatkan Neymar.

Barcelona mengklaim bahwa mereka membayar 57 juta Euro untuk bintang Brasil tersebut, tetapi penyelidikan mengungkapkan pembayaran sebesar 40 juta euro kepada ayah sang pemain. Dana investasi Brasil DIS, yang memegang 40 persen hak olahraga Neymar ketika dia pindah ke Barcelona, berpendapat bahwa mereka telah kehilangan nilai sebenarnya dari kesepakatan yang disembunyikan.

Pembayaran dimulai pada 2010, dengan 10 juta euro, dan kemudian pada 2013, dengan 30 juta lagi. Rosell meninggalkan klub di tengah penyelidikan. Kemudian, pada tahun 2016, dalam upaya untuk menangani masalah tersebut, klub mencapai kesepakatan dengan jaksa dan menerima denda 5,5 juta dolar AS sehubungan dengan apa yang diakui klub sebagai "kesalahan dalam perencanaan pajak". Manajemen Barcelona akhirnya mengakui bahwa total biaya penandatanganan pemain itu mendekati 100 juta euro.

 

Selain itu...

Selain itu, pada 2017 Sandro Rosell dikirim ke penjara selama dua tahun atas tuduhan pencucian uang, dengan klaim bahwa perusahaan pemasarannya telah mencuci biaya untuk hak siar pertandingan persahabatan tim nasional Brasil. Pada Februari 2019 dia bebas bersyarat, sebelum dibebaskan pada April tahun itu.

Lionel Messi dan Pajak

Skandal lainnya adalah Lionel Messi dan agen pajak Spanyol. Pada tahun 2010, skandal ini mulai menyerang penyerang Barcelona yang menuding Messi melakukan penipuan pajak. Inspektur pajak Spanyol berpendapat bahwa Messi bersama ayahnya Jorge Messi, membuat perusahaan palsu di Belize dan Uruguay pada 2007-2009 untuk menipu negara. Perusahaan-perusahaan itu atas nama ibunya.

Namun kuasa hukum mereka membela Messi dengan mengatakan kliennya tidak terlibat dalam penggelapan pajak. Menurut mereka skema tersebut sepenuhnya dilakukan di bawah nasihat akuntan mereka.

Pengadilan menolak klaim pembela dan menghukum Messi dan ayahnya masing-masing 21 bulan penjara. Namun, Messi tidak masuk penjara karena di Spanyol, untuk jenis kejahatan ini, jika hukumannya di bawah dua tahun, orang tersebut tidak diharuskan masuk penjara jika itu merupakan pelanggaran pertama. Namun, jika individu yang bersalah sudah menjadi terpidana di Spanyol, aturan tersebut tidak berlaku, artinya jika Messi melakukan kejahatan lain di negara tersebut, dia dapat masuk penjara meskipun hukumannya di bawah dua tahun.

Javier Mascherano, Alexis Sánchez, dan Adriano Correia adalah pemain Barcelona yang juga tersandung masalah pajak. Mereka harus membayar denda total sekitar 7 juta euro dan restitusi atas peran mereka dalam menipu otoritas pajak.

Gerard Pique dan Piala Super Spanyol

Skandal Gerard Pique dan Piala Super Spanyol adalah skandal lainnya. Surat kabar Spanyol El Confidencial menerbitkan audio dan dokumen pada tahun 2022 yang menunjukkan kemungkinan kesepakatan antara Kosmos, perusahaan milik Gerard Pique, dan Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF).

Kesepakatan itu akan melihat komisi jutaan dolar dibayarkan kepada pemain atas bantuannya dalam keputusan menggelar Piala Super Spanyol ke Arab Saudi. Pemerintah Spanyol saat ini sedang menyelidiki kontrak untuk menentukan apakah ada kesalahan yang dilakukan.

 

 
Berita Terpopuler