Jangan Langsung Beraktivitas Berat Setelah Divaksinasi, Ini Alasannya

Vaksinasi dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit infeksi.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Vaksinator menyiapkan vaksin Covid-19 dosis keempat untuk disuntikkan ke warga di UPTD Puskesmas Talagabodas, Jalan Talaga Bodas, Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (2/3/2023). Istirahat setelah divaksinasi memungkinkan tubuh untuk fokus membangun respons kekebalan yang kuat terhadap penyakit tanpa terganggu aktivitas fisik atau stres mental.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anda baru divaksinasi? Sebaiknya, hindari beraktivitas fisik terlalu berat sementara waktu.

Itu penting untuk memberi tubuh waktu memulihkan diri. Langkah tersebut juga dapat meminimalkan kemungkinan efek samping atau reaksi yang mungkin terjadi, menurut dokter spesialis penyakit dalam Hikmat Pramukti.

Baca Juga

"Istirahat setelah divaksinasi memungkinkan tubuh Anda untuk fokus membangun respons kekebalan yang kuat terhadap penyakit tanpa terganggu aktivitas fisik atau stres mental," ujar dokter yang praktik di di RS Pondok Indah - Pondok Indah, Jakarta Selatan, dalam keterangan tertulisnya, awal pekan ini.

Selain itu, jika mengalami reaksi atau efek samping yang tidak diinginkan dari vaksin, beristirahat akan membuat orang pulih lebih cepat. Oleh karena itu, setelah vaksin, sebaiknya konsumsi makanan sehat, minum banyak cairan, dan istirahat cukup untuk mengembalikan kondisi kebugaran.

Dokter Hikmat mengatakan, beberapa jenis vaksin memiliki Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) mulai dari demam hingga nyeri dan kemerahan di area suntik. Apabila terjadi KIPI dengan gejala ringan, mengonsumsi obat antinyeri seperti jenis parasetamol dapat dilakukan.

Dokter Hikmat lalu mengingatkan orang-orang untuk mewaspadai KIPI dengan gejala berat seperti alergi serius yang mengancam jiwa. Contohnya ialah jika ada sesak napas, pembengkakan wajah, tekanan darah rendah, detak jantung tidak teratur, nyeri perut, mual, atau penurunan kesadaran.

"Apabila terjadi kegawatan, jangan tunda untuk mengunjungi Unit Gawat Darurat rumah sakit agar mendapatkan penanganan yang tepat," kata dia.

Sementara itu, sebelum divaksinasi, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter spesialis penyakit dalam terkait keinginan untuk mendapatkan vaksinasi. Nantinya, dokter memeriksa kondisi kesehatan dan memberikan pertimbangan pemberian vaksinasi.

"Sama halnya seperti menyiapkan si kecil untuk vaksin, pastikan Anda dalam keadaan yang sehat dan bugar ketika mendapatkan vaksinasi karena kondisi tubuh yang sehat membuat antibodi bekerja lebih efektif dalam membentuk kekebalan tubuh," tutur dr Hikmat.

Vaksinasi merupakan salah satu upaya pencegahan penularan penyakit infeksi dengan membentuk kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit tertentu. Vaksinasi juga berperan penting dalam mengeradikasi atau menghilangkan penyakit-penyakit yang zaman dahulu sempat membuat wabah dan mengakibatkan banyak korban jiwa.

Vaksinasi dilakukan dengan menyuntikkan mikroorganisme virus/bakteri yang telah dilemahkan ke dalam tubuh. Vaksin juga dapat berupa bagian dari mikroorganisme yang telah diolah sedemikan rupa sehingga dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan virus atau bakteri penyebab penyakit infeksi tertentu.

Menurut dr Hikmat, ketika seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang sudah terbentuk terkena penyakit, kemungkinan besar gejala yang dialami akan lebih ringan dan tidak parah. Dengan kondisi ini, maka perawatan intensif di rumah sakit juga tidak diperlukan.

"Selain itu, vaksin juga dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit infeksi," kata dr Hikmat.

 
Berita Terpopuler