Ekonom: Kecil Kemungkinan Indonesia Resesi

Pencabutan PPKM membuat permintaan domestik meningkat.

Republika/Tahta Aidilla
Aviliani. Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani mengatakan, kecil kemungkinan Indonesia akan mengalami resesi pada 2023.
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani mengatakan, kecil kemungkinan Indonesia akan mengalami resesi pada 2023.

Baca Juga

Sebab, setelah pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), permintaan domestik cenderung meningkat. Bahkan prediksi dari lembaga-lembaga internasional, Indonesia termasuk negara berkembang yang bisa tumbuh di kisaran 4 persen-5 persen.

"Kita melihat bahwa resesi itu persentasenya di Indonesia kecil sekali, hanya mungkin terjadi penurunan pertumbuhan. Sehingga kalau kita lihat 2023 ini pastinya pemulihan ekonomi masih berlanjut," ujar Aviliani di Jakarta, Kamis (2/3/2023).

Aviliani berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan tetap berlanjut ke depan dapat diikuti dengan kesenjangan yang makin rendah. Ia memprediksi ekonomi Indonesia pada 2023 tumbuh di kisaran 4,8 persen sampai dengan 5,1 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan perekonomian Indonesia pada 2022 berhasil tumbuh 5,31 persen dibanding tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), lebih tinggi dibanding capaian 2021 yang mengalami pertumbuhan sebesar 3,70 persen.

 

 
Berita Terpopuler