CDC tidak Rekomendasikan Lebih dari Satu Dosis Booster Vaksin Covid-19 dalam Setahun

Covid-19 dinilai tidak sama dengan flu yang bersifat musiman lonjakan infeksinya.

Republika/Yogi Ardhi
Ampul berisi vaksin Comirnaty buatan Pfizer yang digunakan pada program Vaksinasi Covid-19 booster tahap II di Kompleks Jaka Purwa, Kujangsari, Bandung, Kamis (16/2/2023). Menurut CDC, tidak ada bukti yang cukup mengenai manfaat pemberian dosis booster vaksin Covid-19 lebih dari satu kali dalam setahun.
Rep: Rahma Sulistya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok penasihat Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat menegaskan bahwa mereka tidak merekomendasikan pemberian lebih dari satu dosis booster vaksin Covid-19 dalam satu tahun. Mereka menemukan bahwa tidak ada bukti yang cukup mengenai manfaat dosis booster berlebihan bagi orang tua atau orang dengan gangguan imun.

Vaksin tahunan direkomendasikan oleh CDC karena keefektifan vaksin berkurang dari waktu ke waktu, terutama pada populasi yang lebih rentan. Efektifitas vaksin umumnya berkurang lebih cepat pada orang tua dibandingkan orang yang lebih muda.

Kelompok penasehat yang merupakan bagian dari Komite Penasihat untuk Praktik Imunisasi CDC itu merekomendasikan kampanye booster tahunan yang kemungkinan akan dimulai pada tahun ini. Food and Drug Administration (FDA) telah menguraikan rencana untuk vaksin tahunan pada bulan lalu, tetapi komite FDA tidak yakin vaksin tahunan adalah langkah yang tepat.

Baca Juga

Menurut FDA, masih banyak hal yang tidak diketahui tentang Covid-19. Komite Penasihat Vaksin dan Produk Biologi Terkait Administrasi FDA menyebut bahwa Covid-19 tidak sama dengan flu yang bersifat musiman lonjakan infeksinya.

"Mungkin kita tidak memerlukan vaksinasi tahunan atau mungkin juga perlu. Ini masih sangat awal, menurut saya, ini masih dalam proses untuk mengungkapnya," kata seorang dokter anak Fakultas Kedokteran Tufts University, Amerika Serikat, Cody Meissner, dilansir Fox News, Senin (27/2/2023).

Awal bulan ini, CDC menambahkan vaksin Covid-19 ke dalam jadwal imunisasi anak dan remaja. Jadwal yang diunggah di situs CDC itu merekomendasikan anak-anak berusia antara enam bulan hingga 18 tahun harus menerima dua dosis utama vaksin dengan jarak empat dan delapan pekan.

Mereka bisa mendapatkan dosis booster setidaknya delapan pekan kemudian. Jadwal ini adalah rekomendasi, bukan kewajiban.

"Anak-anak dengan masalah kekebalan sedang atau berat harus mendapatkan dosis ketiga sebagai vaksinasi primer," kata CDC.

 
Berita Terpopuler