Membaca Peluang Ganda Putra Indonesia di All England 2023

Ganda putra menjadi sektor yang paling berpeluang meraih gelar juara di All England.

Republika/Thoudy Badai
Ganda putra Indonesia Daniel Marthin dan Leo Rolly Carnando berfoto usai penyerahan medali Daihatsu Indonesia Masters 2023 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Ahad (29/1/2023). Ganda putra menjadi sektor yang paling berpeluang meraih gelar juara di All England.
Red: Bilal Ramadhan

Ditulis oleh Redaktur Republika sekaligus pengamat bulutangkis, Bilal Ramadhan

Baca Juga

REPUBLIKA.CO.ID, Membaca peluang Indonesia di All England 2023 Super 1000, tentunya dari semua sektor, ganda putra yang kemungkinan besar untuk meraih gelar juara di turnamen bulutangkis tertua di dunia itu. Meski Tidak menutup kemungkinan, di sektor tunggal putra ada Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting dan pasangan ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti bisa memberikan kejutan dengan mencuri gelar di sana.

Di All England 2023 ini, Indonesia menurunkan full team di ganda putra. Ada unggulan pertama Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (3), Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, juara All England 2022 sebagai juara bertahan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Rambitan.

Di antara mereka, yang paling senior yaitu Hendra/Ahsan dan Marcus/Kevin yang sudah dua kali meraih gelar juara di All England. Hendra/Ahsan pada 2014 dan 2019, sedangkan Marcus/Kevin pada 2017-2018.

Hendra/Ahsan sudah tidak lagi muda. Meski permainan mereka masih konsisten, diperkirakan pasangan yang kerap disapa The Daddies ini hanya bisa mencapai perempat final di turnamen ini karena akan menemui racikan baru Cina yang sedang menanjak, Liu Yuchen/Ou Xuanyi yang menjadi unggulan lima.

Marcus/Kevin juga diperkirakan tidak mampu melaju jauh...

 

Marcus/Kevin juga diperkirakan tidak mampu melaju jauh. Pasangan yang kerap disapa The Minions ini masih belum menunjukkan permainan yang stabil usai Marcus menjalani operasi. Di Indonesia Masters 2023 lalu, Minions harus mundur di tengah pertandingan di perempat final karena Marcus mengalami cedera otot perut.

Pasangan Indonesia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo

 

Di All England 2023, Minions ada di jalur neraka. Mereka sudah harus berhadapan dengan unggulan sejak babak pertama yaitu melawan unggulan enam dari India, Satwiksairaj Rangkyreddy/Chirag Shetty. Meski Minions selalu memenangkan pertandingan dalam 11 kali pertemuan, namun pertandingan nanti tentu tidak akan mudah. Minions bisa saja ‘terpeleset’ untuk angkat koper lebih awal.

Kalau pun kembali menang, Minions sudah akan ditunggu ganda putra masa depan Cina di babak kedua yaitu Liang Wei Keng/Wang Chang. Minions belum bisa memenangkan pertandingan di tiga kali pertemuan mereka. Di pertemuan terakhir di perempat final India Open 2023, Minions kalah dua gim langsung dari Liang/Wang.

Jikalau keberuntungan masih berpihak kepada Minions, di perempat final kemungkinan akan bertemu unggulan dua dari Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Sejak jadi Juara Dunia 2022, pasangan ini belum kembali meraih gelar juara dan di All England 2023 tentunya harus mewaspadai semangat mereka untuk tampil habis-habisan di turnamen ini. Mengingat setelah All England 2022, hanya ada tiga turnamen berkelas Super 300.

Di antara ganda putra Indonesia yang paling berpeluang merebut gelar juara di All England yaitu unggulan pertama Fajar/Rian...

 

Di antara ganda putra Indonesia yang paling berpeluang merebut gelar juara di All England yaitu unggulan pertama Fajar/Rian. Tampil konstan pada 2022 dengan merebut empat gelar juara dan tiga runner up plus medali perunggul Kejuaraan Dunia 2022. Fajar/Rian juga meraih gelar juara di kelas Super 1000 pertamanya di Malaysia Open 2023 awal tahun ini. Sederet gelar ini tentunya membuat peluang pasangan ini sangat besar untuk mengukir prestasi tertinggi di All England.

Pasangan Ganda pebulutangkis Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto

 

Fajar/Rian kemungkinan baru akan mendapat lawan berat di babak perempat final antara rekannya yang merupakan juara bertahan Bagas/Fikri atau ‘bestie’ mereka yang menjadi unggulan delapan dari Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi. Jika menang, Fajar/Rian akan bertemu unggulan empat yang merupakan Juara Dunia 2021 dari Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.

Dan di final, Fajar/Rian bisa melawan pemenang pool bawah yang kemungkinan bisa diisi dua pasangan Cina yang sedang naik daun, Liu Yuchen/Ou Xuan Yi dan Liang Wei Keng/Wang Chang. Fajar/Rian pernah menang dan kalah melawan pasangan ini. Mental bertanding Fajar/Rian akan diuji di pertandingan tersebut.

Bagaimana peluang tiga pasangan muda Indonesia?

Juara bertahan Bagas/Fikri belum lagi menunjukkan keganasannya usai menjuarai All England tahun lalu. Saat Republika berbincang dengan salah satu pelatih ganda putra, Aryono Miranat beberapa waktu lalu, Bagas/Fikri masih ‘kaget’ dengan pressure publik setelah mereka menjuarai All England. Sehingga mempengaruhi permainan mereka di pertandingan.

Ganda Putra Indonesia Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri mengangkat trofi juara All England 2022.

 

“Ya mereka harus tingkatin lagi kepercayaan diri mereka. Mungkin setelah juara kaget jadi ada pressurenya lah. Mereka turun, turun, turun, abis juara. Jadi ya harus ditingkatin lagi percaya diri mereka,” kata Aryono.

Di babak pertama All England 2023, Bagas/Fikri harus mewaspadai pasangan veteran Korea, Kim Gi Jung/Kim Sa Rang. Kalau menang, Bagas/Fikri akan meladeni pemenang antara unggulan delapan dari Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi dengan peraih medali emas Olimpiade 2020 dari Cina Taipei, Wang Chi Lin/Lee Yang. Kalau lolos lagi, Bagas/Fikri akan melawan seniornya di unggulan pertama, Fajar/Rian.

Sementara, Leo/Daniel saat ini sedang menanjak permainannya. Mereka secara mengejutkan mampu menjuarai dua turnamen secara beruntun yaitu Indonesia Masters 2023 Super 500 dan Thailand Masters 2023 Super 300. Peringkat mereka juga sempat masuk 10 besar dunia. Dengan performa yang sedang menanjak, Leo/Daniel diperkirakan bisa melangkah jauh di All England 2023. Namun langkah Leo/Daniel tidak akan mudah.

Di babak pertama, ujian Leo/Daniel sudah dimulai. Mereka harus melawan unggulan dua dari Malaysia sekaligus Juara Dunia 2022, Aaron/Soh. Tanpa kemenangan di empat pertemuan sebelumnya menjadi ‘lampu kuning’ untuk Leo/Daniel agar lebih siap untuk melawan mereka.

Kalau bisa membuat kejutan, Leo/Daniel akan menemui lawan berat di perempat final yang diisi antara rival mereka sejak di kelas junior dari Cina, Liang Wei Keng/Wang Chang, unggulan enam dari India Satwiksairaj Rangkireddy/Chirag Shetty atau senior mereka, Marcus/Kevin yang pernah menjuarai All England sebanyak dua kali.

Pasangan terakhir, Pramudya/Yeremia. Sangat disayangkan memang...

 

Pasangan terakhir, Pramudya/Yeremia. Sangat disayangkan memang. Pasangan ini sempat diramalkan akan meneruskan tongkat estafet kejayaan ganda putra Indonesia setelah angkatan Fajar/Rian. Akan tetapi cedera Yeremia di perempat final Indonesia Open 2022 membuyarkan mimpi itu.

Petugas medis membawa pebulu tangkis ganda putra Indonesia Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan yang cedera dan berpasangan dengan Pramudya Kusumawardana dalam laga Perempat Final Indonesia Open 2022.

 

Padahal saat itu pasangan yang kerap disapa Prayer ini sedang melonjak permainannya. Mereka juga menjadi Juara Asia 2022. Peringkat mereka pun sudah mencapai 11 dunia. Selangkah lagi untuk mereka masuk dalam lingkaran 10 ganda putra top dunia.

Sejak cedera tersebut, pasangan ini masih mencoba untuk mengembalikan pola permainan atraktif mereka. Sempat diturunkan dalam turnamen Tour Asia, mereka belum mampu banyak berbicara saat melawan pasangan top dunia.

Di babak pertama All England 2023, Prayer sudah harus melawan senior mereka yang menjadi unggulan tiga, Hendra/Ahsan. Kalaupun hoki, di perempat final sudah ada pasangan Cina unggulan lima, Ou Xuan Yi/Liu Yuchen yang siap menghentikan langkah mereka.

Semua ini hanya prediksi. Tidak ada yang mampu memprediksi jalannya pertandingan di lapangan seperti saat Bagas/Fikri tiba-tiba menjuarai All England 2022. Semua pemain memiliki kans yang sama untuk menjuarai turnamen elit ini. Tinggal bagaimana mereka mengatasi hambatan dan rintangan yang ada di lapangan saat bertanding.

 
Berita Terpopuler