Bocah Kesasar Sampai 122 Km, Psikolog: Anak Belum Bisa Kendalikan Emosi-Fokus Berkendara

Seorang anak berusia 12 tahun kesasar saat mengendarai motor sendirian.

Republika/Prayogi
Meskipun masih di bawah umur, namun banyak dijumpai anak-anak yang nekat mengendarai kendaran bermotor di jalan raya akibat kurangnya pengawasan orang tua serta penegakan hukum yang berlaku.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akhir pekan lalu, seorang bocah dari Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, menjadi viral setelah kedapatan mengendarai motor seorang diri dan kesasar hingga 122 kilometer. Menurut pernyataan kepolisian, bocah berusia 12 tahun bernama Adit tersebut itu terpisah dari motor paman dan ibunya.

Menanggapi kejadian tersebut, psikolog anak Vera Itabiliana Hadiwidjojo mewanti-wanti agar anak yang belum cukup umur tidak diizinkan mengendarai sepeda motor. Pasalnya, berkendara membutuhkan pengendalian emosi dan fokus, dan ini masih sulit dilakukan oleh anak di bawah umur.

"Ketika anak dibiarkan berkendara seorang diri, ada pengabaian terhadap aturan keselamatan," ujar Vera saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (21/2/2023).

Baca Juga

Sementara itu, ketika berkendara, orang harus fokus pada tujuan, fokus pada keamanan pribadi juga orang lain, dan fokus mengendalikan kendaraannya. Ini masih sulit dilakukan oleh anak di bawah umur.

Selain kesasar seperti halnya Adit, ada banyak dampak bahaya lain yang bisa terjadi ketika anak di bawah umur mengendarai motor seorang diri di jalanan. Misalnya, anak tidak memperhatikan keselamatan diri sendiri dan orang lain karena mudah terpancing emosi, kebut-kebutan, hingga berkendara dengan gaya tertentu.

"Jika anak di bawah umur diizinkan naik motor, mereka akan terbiasa untuk abai terhadap aturan," kata Vera.

Anak juga berisiko menjadi sasaran kejahatan, misalnya untuk diambil kendaraannya. Karena itulah, dia menyerukan agar para orang tua bisa lebih bijak untuk tidak membiarkan anak berkendara motor seorang diri.

Vera juga meminta orang tua untuk lebih mengontrol anak-anaknya. Dengan begitu, anak tidak terjerumus pada hal-hal yang melanggar aturan.

"Sayangilah anak dengan memberikan apapun itu yang tepat usia demi keselamatan anak itu sendiri," kata Vera.

 
Berita Terpopuler