Usai Kunjungi Ukraina, Presiden Biden Lanjut Bertemu Sekutu NATO di Polandia

Biden dijadwalkan bertemu dengan Presiden Polandia Andrzej Duda

Ukrainian Presidential Press Off
Presiden Joe Biden berkunjung selama sekitar lima jam ke Kyiv, guna menegaskan kembali dukungan AS. Joe Biden juga akan mengunjungi sekutunya anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Warsawa, Polandia, pada Selasa (21/2/2023).
Rep: Amri Amrullah Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, baru saja berkunjung ke ibukota Ukraina, Kiev, pada Senin (20/2/2023), dan akan berlanjut mengunjungi sekutunya anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Warsawa, Polandia, pada Selasa (21/2/2023).

Baca Juga

Ketika Biden bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Senin, ia menegaskan akan benar-benar mendukung Ukraina dan berkomitmen untuk memperkuat sayap timur NATO saat peringatan invasi Rusia semakin dekat. Selanjutnya, Presiden Biden tiba di Warsawa pada Senin malam.

Biden dijadwalkan bertemu dengan Presiden Polandia Andrzej Duda untuk membahas dukungan kolektif untuk Ukraina dan berterima kasih kepada Warsawa, karena telah membantu Amerika Serikat dan negara lain untuk mengirimkan bantuan militer dan kemanusiaan.

Staf Penasihat kebijakan luar negeri Presiden Duda mengatakan kedua pemimpin itu juga akan membahas keamanan Polandia dan meningkatkan sumber daya aliansi militer transatlantik di sana. "Bukan rahasia lagi bahwa kami akan berbicara tentang meningkatkan kehadiran, juga dalam hal infrastruktur, NATO," kata Marcin Przydacz kepada penyiar swasta TVN 24.

Di malam hari, Biden akan memberikan pidato yang menggalang dukungan untuk Ukraina saat perang memasuki tahun kedua pada 24 Februari tanpa akhir yang terlihat. "Presiden Biden akan memperjelas bahwa Amerika Serikat akan terus mendukung Ukraina, seperti yang Anda dengar berkali-kali, selama diperlukan," kata John Kirby, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih.

Sebelum kembali ke Washington pada hari Rabu (22/2/2023), Biden akan bertemu dengan para pemimpin Bucharest Nine, negara-negara di sayap timur NATO, untuk menegaskan kembali dukungan bagi keamanan mereka.

Sementara Biden berada di Kiev pada hari Senin, Departemen Luar Negeri AS mengumumkan lebih banyak dukungan dan bantuan untuk Ukraina yang terdiri dari 450 juta dolar AS dengan amunisi artileri, sistem anti-lapis baja dan radar pertahanan udara, dan 10 juta dolar AS untuk infrastruktur energi.

Namun, lagi-lagi Biden belum menyetujui permintaan Ukraina untuk jet tempur. Akhir pekan ini, menurut Gedung Putih, AS akan mengumumkan sanksi tambahan terhadap individu dan perusahaan yang berusaha menghindari sanksi dan mengisi ulang mesin perang Rusia.

Biden mengunjungi Kiev sehari sebelum pidato utama dari Presiden Rusia Vladimir Putin, kemungkinan akan menetapkan tujuan untuk tahun kedua dari apa yang sekarang dia sebut sebagai perang proksi melawan kekuatan bersenjata Washington dan NATO.

Setahun yang lalu, Biden memperingatkan sekutu yang skeptis bahwa penumpukan besar-besaran pasukan Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina adalah awal dari perang. Pada saat itu, bahkan beberapa orang di dalam pemerintahannya sendiri mempertanyakan kemampuan Ukraina untuk menahan invasi, memprediksi bahwa ibu kota akan segera jatuh.

Sebaliknya, para pejuang Ukraina menguasai Kiev dan telah mengusir pasukan Rusia dari beberapa wilayah yang direbutnya pada minggu-minggu awal perang. Kemampuan itu berkat dibantu oleh senjata, amunisi, dan peralatan Barat dalam jumlah besar.

Sementara Amerika Serikat telah mengirimkan lebih dari 24 miliar dolar AS bantuan keamanan, tetapi para pejabat AS mengatakan perang dapat berlanjut selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

 
Berita Terpopuler