Simak! Jadwal Puasa Syaban dan Keutamaannya

Rasulullah SAW paling banyak berpuasa sunnah di bulan Sya'ban.

ANBA
Lampu gantung kristal berbentuk lafadz Allah di Masjid Misericordia di Sao Paulo, Brasil. Jadwal Puasa Syaban dan Keutamaannya
Rep: Ratna Ajeng Tejomukti Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu keutamaan bulan Sya'ban adalah diangkat amal setiap orang di saat itu. Sebagaimana dalam sebuah hadits, 

Baca Juga

Dari Usamah bin Zaid Radhiyallahu Anhu berkata:

قلتُ يا رسولَ اللهِ لم أرَك تصومُ من شهر من الشُّهورِ ما تصومُ من شعبانَ قال ذاك شهرٌ يغفَلُ النَّاسُ عنه بين رجبَ ورمضانَ وهو شهرٌ تُرفعُ فيه الأعمالُ إلى ربِّ العالمين فأُحِبُّ أن يُرفعَ عملي وأنا صائمٌ

“Saya bertanya, ‘Wahai Rasulullah, saya tidak melihatmu berpuasa di bulan seperti engkau berpuasa di bulan Sya’ban (karena seringnya)?’ Beliau menjawab, ‘Bulan itu banyak manusia lalai, yaitu antara Rajab dan Ramadhan, bulan diangkat amal-amal kepada Rabb semesta alam, dan saya ingin saat diangkat amalku dalam keadaan puasa.’” (HR Nasai dan Ahmad).

Dalam hadits di atas juga dijelaskan Rasulullah melaksanakan puasa di bulan Syaban. 

Mengutip buku Puasa yang Masyru dan tidak Masyru karya Isnan Ansory, puasa Sya'ban adalah puasa yang dilakukan pada bulan ke-8 dari penanggalan Hijriyah. Para ulama sepakat mengkhususkan berpuasa pada bulan Sya'ban hukumnya adalah sunnah.

Bahkan diriwayatkan Rasulullah SAW paling banyak berpuasa sunnah di bulan Sya'ban. 

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا، قَالَتْ: لَمْ يَكُن رَسُولُ الله في الشهر من السنة أكثر صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ (رواهمسلم)

Dari Aisyah ra, ia berkata, Saya tidak melihat Rasulullah SAW memperbanyak puasa dalam satu bulan yang lebih banyak puasanya dari pada bulan Sya'ban. (HR Muslim).

Dan para ulama sepakat puasa yang dilakukan di bulan Sya'ban diniatkan sebagai puasa mutlak. Sebagaimana mereka juga sepakat, jika niatnya bukan puasa mutlak tetapi puasa yang disunnahkan karena sebab khusus seperti puasa Dawud, puasa Senin Kamis, puasa qadha", dan puasa sunnah khusus lainnya, maka boleh saja dilakukan pada hari-hari di bulan Sya'ban, meskipun bertepatan dengan hari syak (hari yang diragukan antara 30 Sya'ban atau 1 Ramadhan). Namun, mereka berbeda pendapat jika puasa yang dilakukan adalah puasa mutlak. 

Pertama, dilarang berpuasa pada paruh kedua Sya'ban

Mazhab Syafi'i dan sebagian al-Hanabilah berpendapat dilarang berpuasa mutlak pada paruh kedua di bulan Sya'ban, yaitu pada tanggal 16 Sya'ban dan seterusnya hingga menjelang Ramadhan.

Mereka mendasarkan pada hadits-hadits berikut:

 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهُ: «إِذَا كَانَ النِّصْفُ مِنْ شَعْبَانَ فَلَا صَوْمَ حَتَّى يجيء رَمَضَان» (رواه ابنماجه)

Dari Abu Hurairah ra: Rasulullah bersabda: "Jika sudah memasuki pertengahan bulan Sya'ban, maka janganlah berpuasa hingga datang bulan Ramadhan." (HR. Ibnu Majah dan Abu Dawud)

Jika akan berpuasa hingga pertengahan bulan Syaban, maka menurut perhitungan PBNU, puasa dimulai Rabu (22/2/2023) hingga Senin (6/3/2023). Sedangkan perhitungan Muhammadiyah dimulai Selasa (21/2/2023) hingga Selasa (7/3/2023).

Kedua, puasa satu bulan penuh tidak dilarang

Mayoritas ulama berpendapat tidak dilarang berpuasa mutlak pada hari-hari di bulan Sya'ban, kecuali pada hari syak. Mereka mendasarkan kepada hadits tentang banyaknya Nabi SAW berpuasa di bulan Sya'ban.

 عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ الله عَنْهَا، قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ الله يَصُومُ حتى تقول: لا يُقطرُ، وَيُقطرُ حَتَّى تقول: لا يصوم، فما رَأَيْتُ رَسُولُ الله اسْتَكْمَل صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ أكثر صبامًا مِنْهُ في شعبان (متفق عليه)

Dari Aisyah ra berkata: Rasulullah sedemikian sering melaksanakan shaum hingga kami mengatakan seolah-olah beliau tidak pernah berbuka (tidak shaum), namun beliau juga sering tidak shaum sehingga kami mengatakan seolah-olah beliau tidak pernah shaum. Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa selama sebulan penuh kecuali puasa. Ramadhan dan aku tidak pernah melihat Beliau paling banyak melaksanakan puasa (sunnah).

Jika akan berpuasa satu bulan penuh Syaban, menurut perhitungan PBNU, maka puasa dimulai Rabu (22/2/2023) selama 29 atau 30 hari hingga Rabu (22/2/2023) atau Kamis (23/2/2023). Sedangkan perhitungan Muhammadiyah dimulai Selasa (21/2/2023) hingga Rabu (22/3/2023).

Jadwal Puasa Sya'ban 2023

  • Rabu, 22 Februari 2023: 1 Sya'ban 1444 H
  • Kamis, 23 Februari 2023: 2 Sya'ban 1444 H
  • Jumat, 24 Februari 2023: 3 Sya'ban 1444 H
  • Sabtu, 25 Februari 2023: 4 Sya'ban 1444 H
  • Ahad, 26 Februari 2023: 5 Sya'ban 1444 H
  • Senin, 27 Februari 2023: 6 Sya'ban 1444 H
  • Selasa, 28 Februari 2023: 7 Sya'ban 1444 H
  • Rabu, 1 Maret 2023: 8 Sya'ban 1444 H
  • Kamis, 2 Maret 2023: 9 Sya'ban 1444 H
  • Jumat, 3 Maret 2023: 10 Sya'ban 1444 H
  • Sabtu, 4 Maret 2023: 11 Sya'ban 1444 H
  • Ahad, 5 Maret 2023: 12 Sya'ban 1444 H
  • Senin, 6 Maret 2023: 13 Sya'ban 1444 H
  • Selasa, 7 Maret 2023: 14 Sya'ban 1444 H
  • Rabu, 8 Maret 2023: 15 Sya'ban 1444 H

 
Berita Terpopuler