Insiden Bocah Jatuh di Masjid Al Jabbar, Sekda Minta Cek Area Rawan

Orang tua yang membawa anak ke Masjid Al Jabbar diimbau tak lepas pengawasan.

Republika.co.id/Muhammad Fauzi Ridwan
Sejumlah warga mengunjungi Masjid Raya Al Jabbar, Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/1/2023).
Rep: Arie Lukihardianti Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Insiden bocah jatuh dari lantai dua Masjid Raya Al Jabbar, Kota Bandung, menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar). Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jabar Setiawan Wangsaatmaja meminta pengecekan area yang rawan kejadian serupa.

Baca Juga

Dilaporkan bocah bernama Muhammad Kafka terjatuh dari lantai dua Masjid Raya Al Jabbar, Sabtu (4/2/2023) malam. Merespons kejadian itu, Sekda mengaku sudah meminta manajemen dan petugas di Masjid Al Jabbar melakukan pengecekan area yang dinilai dapat membahayakan, khususnya terkait anak-anak.

“Kami sudah minta ke pihak manajemen Al Jabbar, yang pertama untuk mengecek kembali daerah-daerah mana saja yang membahayakan, dan apabila bisa ditutup, tidak perlu dilewati. Apalagi dengan model anak-anak seperti ini, bisa ditutup saja,” kata Sekda, selepas menjenguk Kafka, yang menjalani perawatan di RSUD Kota Bandung, Senin (6/2/2023).

Sekda mengatakan, di Masjid Al Jabbar sudah tersedia kamera CCTV. Ia meminta kamera CCTV juga diarahkan ke titik-titik yang dinilai rawan dan membutuhkan pengawasan.

Mengantisipasi kejadian serupa, Sekda mengimbau orang tua yang mengajak anak ke Masjid Al Jabbar untuk tidak lepas melakukan pengawasan. Anak-anak diminta terus dipantau saat beraktivitas di lingkungan masjid.

“Mohon diawasi, jangan dilepas. Karena ini juga kejadiannya lepas dari pengawasan orang tuanya, sehingga anak-anak ini lari dan jatuh karena tidak terpantau oleh orang tuanya. Jadi, sekali lagi, boleh bawa anak-anak, tapi dijaga dengan ekstra karena (Masjid) Al Jabbar ini luas,” kata Sekda.

 

 
Berita Terpopuler