Gus Yahya Tolak Nahdlatul Ulama Dijadikan Senjata Politik 2024

Siapapun yang hendak maju dalam kontestasi politik harus didasarkan pada prestasinya.

Prayogi/Republika
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf.
Rep: Havid Al Vizki Red: Wisnu Aji Prasetiyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menegaskan bahwa NU menolak untuk dijadikan identitas politik dalam pemilu 2024. Hal itu disampaikannya saat konferensi pers.

Gus Yahya menyatakan bahwa NU menolak untuk dijadikan senjata politik dalam menggalang dukungan masyarakat. Menurutnya, siapapun yang hendak maju dalam kontestasi politik harus didasarkan pada prestasinya.

Ia menambahkan, tidak akan ada calon presiden dan calon wakil presiden atas nama NU. Karena menurutnya, NU tidak boleh diperalat untuk menjadi senjata politik.

 

 

Videografer | Havid Al Vizki/Surya Dinata

Video Editor | Havid Al Vizki

 
Berita Terpopuler