Tafsir Tiga Ayat Terakhir Surat Al Baqarah

Alam semesta dan segala isinya adalah milik Allah SWT.

Wihdan Hidayat / Republika
Santri melakukan tadarus Alquran. Tafsir Tiga Ayat Terakhir Surat Al Baqarah
Rep: Fuji E Permana Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga ayat terakhir Surat Al Baqarah menjelaskan tentang alam semesta dan segala isinya adalah milik Allah SWT. Allah SWT mengampuni dan mengazab siapa saja yang dikehendaki-Nya.

Baca Juga

Dijelaskan juga bahwa Nabi Muhammad SAW beriman kepada Alquran dan orang Mukmin beriman kepada Allah, kitab suci, malaikat dan Rasul-rasul. Di ayat terakhir surah Al-Baqarah ditegaskan bahwa Allah tidak membebani seseorang melebihi kemampuannya menanggung beban tersebut.

Surat Al Baqarah Ayat 284

 لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ ۗ وَاِنْ تُبْدُوْا مَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اَوْ تُخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللّٰهُ ۗ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Milik Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu menyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah memperhitungkannya bagimu. Dia mengampuni siapa saja yang Dia kehendaki dan mengazab siapa pun yang Dia kehendaki. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS Al-Baqarah: 284)

Ayat 284 ini menurut Tafsir Al-Muyassar atau Kementerian Agama Arab Saudi, mengandung arti, kepunyaan Allah kerajaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di dalamnya dari segi kepemilikan, mengatur dan meliputi semuanya, tidak ada sesuatu yang tersembunyi bagi-Nya. Perkara yang kalian tampakan dari hal-hal yang ada di dalam hati kalian ataupun yang kalian rahasiakan, sesungguhnya Allah mengetahuinya, dan dia akan membuat perhitungan kepada kalian dengan perkara tersebut, Dia mengampuni siapa saja yang Dia kehendaki, dan menghukum siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah maha kuasa atas segala sesuatu. Dan sungguh Allah telah memuliakan kaum Muslimin setelah itu, di mana Dia mengampuni bisikan-bisikan jiwa dan pikiran pikiran yang terlintas dalam hati, selama tidak diikuti dengan ucapan dan perbuatan, sebagaimana tertuang dalam hadits dari Rasulullah SAW.

Surat Al Baqarah Ayat 285

اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ  كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ  لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ

Rasul (Nabi Muhammad SAW) beriman pada apa (Alquran) yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan Rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata,) “Kami tidak membeda-bedakan seorangpun dari Rasul-rasul-Nya.” Mereka juga berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat (kami) kembali.” (QS Al-Baqarah: 285)

Ayat 285 ini menurut Tafsir Al-Muyassar atau Kementerian Agama Arab Saudi menjelaskan bahwa Rasulullah SAW membenarkan dan meyakini (kebenaran) wahyu yang di wahyukan kepadanya dari Tuhannya, dan kaum mukminin pun demikian juga, mereka meyakini kebenarannya dan mengamalkan isi Alquran. Masing-masing dari mereka mengimani Allah sebagai Tuhan dan sembahan yang memiliki sifat-sifat keagungan dan kesempurnaan, dan mengimani sesungguhnya Allah memiliki malaikat-malaikat yang mulia, Dia menurunkan kitab-kitab suci dan mengutus Rasul-rasul kepada makhluk-Nya. Kami (kaum mukminim), tidak mengimani sebagian dari mereka saja, dan mengingkari sebagian yang lain. Akan tetapi kami mengimani mereka semuanya. Rasul dan kaum mukminin mengatakan, ”kami mendengar wahai Tuhan kami, apa yang Engkau wahyukan, dan kami taat dalam setiap ketetapan. Kami berharap Engkau sudi mengampuni dosa-dosa kami dengan kemurahan-Mu. Engkaulah dzat yang mengurus kami dengan karunia yang Engkau limpahkan kepada kami, dan hanya kepada-Mu lah tempat kembali dan tempat kesudahan kami."

Surat Al Baqarah Ayat 286

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ࣖ

Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir.”  (QS Al-Baqarah: 286)

Tafsir Al-Muyassar atau Kementerian Agama Arab Saudi, menerangkan ayat 286 ini mengandung arti, ajaran agama Allah itu mudah, tidak ada unsur kesulitan di dalamnya. Allah tidak menuntut dari hamba-hamba-Nya sesuatu yang tidak mereka sanggupi. Barangsiapa yang mengerjakan kebajikan, maka akan memperoleh ganjaran baik, dan barangsiapa yang berbuat keburukan, maka akan memperoleh balasan yang buruk.

Wahai Tuhan kami, jangan Engkau menyiksa kami jika kami lupa terhadap sesuatu yang Engkau wajibkan atas kami atau kami berbuat salah dengan melakukan sesuatu yang Engkau larang untuk dikerjakan. Wahai tuhan kami janganlah Engkau bebani kami dengan amalan-amalan yang berat yang telah Engkau bebankan kepada umat-umat yang berbuat maksiat sebelum kami sebagai hukuman bagi mereka. Wahai tuhan kami, janganlah Engkau membebankan kepada kami perkara yang kami tidak mampu memikulnya, baik dalam bentuk-bentuk perintah-perintah syariat dan musibah-musibah.

Hapuskanlah dosa-dosa kami dan tutuplah kekurangan-kekurangan kami dan sudilah berbuat baik kepada kami. Engkau adalah penguasa urusan kami dan pengaturnya. Maka tolonglah kami menghadapi orang orang yang mengingkari agama-Mu dan mengingkari keesaan-Mu serta mendustakan Nabi-Mu, yakni Nabi Muhammad SAW, dan jadikanlah kesudahan yang baik bagi kami di hadapan mereka di dunia dan akhirat.

 
Berita Terpopuler