Berjuang Hidupkan Kembali Mereknya, Gucci Tunjuk Direktur Kreatif Baru

Popularitas Gucci redup tersalip jenama mewah lain seperti Hermes dan Louis Vuitton.

Gucci Press Office Via AP
Gucci memperkenalkan direktur kreatifnya yang baru, Sabato De Sarno, melalui foto yang dibagikan pada Sabtu (28/1/2023). De Sarno akan debut dengan karyanya di Milan Womens Fashion Week pada September 2023.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Grup internasional yang fokus pada produksi barang mewah, Kering, telah menunjuk Sabato De Sarno sebagai direktur kreatif untuk merek ternama mereka, Gucci. De Sarno terkenal sebagai perancang busana senior di Valentino.

Di Gucci, De Sarno akan ditugaskan untuk menghidupkan kembali kekayaan merek yang menyumbang dua pertiga dari keuntungan Kering pada tahun 2021. Gucci telah kehilangan momentum dalam beberapa tahun terakhir setelah pertumbuhan yang luar biasa pada tahun 2015-2019.

De Sarno memulai kariernya di Prada pada 2005 lalu pindah ke Dolce & Gabbana sebelum bergabung dengan Valentino pada tahun 2009. Di Valentino, ia memegang beberapa posisi sebelum ditunjuk sebagai direktur mode yang mengawasi koleksi pria dan wanita serta bekerja sama dengan kepala desainer Pierpaolo Piccioli.

"Saya bangga dapat bergabung dengan rumah mode yang memiliki sejarah dan warisan yang luar biasa, yang selama bertahun-tahun mampu menyambut dan menghargai nilai-nilai yang saya yakini. Saya tersentuh dan bersemangat untuk menyumbangkan visi kreatif saya untuk merek ini," kata De Sarno dalam pernyataan Kering, seperti dilansir Reuters, Ahad (29/1/2023).

De Sarno akan menampilkan koleksi runway debutnya untuk Gucci di Milan Women's Fashion Week pada September 2023. CEO Gucci, Marco Bizzarri, mengatakan bahwa setelah bekerja dengan sejumlah rumah mode mewah paling terkenal di Italia, De Sarno membawa pengalaman yang luas dan relevan.

Baca Juga

Mantan direktur kreatif Alessandro Michele, yang dikenal dengan gayanya yang flamboyan dan gender-fluid, meninggalkan Gucci secara tiba-tiba pada November 2022 setelah tujuh tahun bekerja di sana. Seorang sumber mengatakan bahwa Michele terlibat perdebatan dengan manajemen Kering.

Bersama Bizzarri, Michele telah mengawasi periode pertumbuhan yang melonjak di Gucci antara tahun 2015 hingga 2019. Ketika itu, keuntungan meningkat hampir empat kali lipat menjadi sekitar di bawah 10 miliar euro dan pendapatan hampir tiga kali lipat.

Namun, dalam beberapa kuartal terakhir, Gucci mulai tertinggal dari para pesaingnya, termasuk Hermes dan merek ternama LVMH, Louis Vuitton. Kinerjanya di pasar utama China menjadi sumber kekhawatiran bagi para investor di tengah karantina wilayah akibat pandemi Covid-19.

 
Berita Terpopuler