Kemenperin Dekatkan Produk Lokal Kepada Kalangan Milenial

Influencer jadi corong pemerintah galakkan penggunaan produk lokal.

ANTARA FOTO/Rahmad
Pekerja membuka daun pada kain yang sudah melewati proses kukus di rumah produsen kain ecoprint Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Ija Lhee Sagoe (ILS) di Desa Kuta Blang, Lhokseumawe, Aceh, Senin (9/1/2023). Menteri koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan pada tahun 2023 Pemerintah tidak akan lagi menggulirkan Bantuan Produktif Usaha Mikkro (BPUM) atau Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk UMKM. Perubahan itu dilakukan menyusul kondisi pandemi COVID-19 sudah mulai membaik dan pelaku UKMKM sudah cukup pulih dan berjalan.
Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian berupaya mendekatkan produk-produk dalam negeri kepada kalangan milenial dengan menggelar "Ngobrol Santai bertema Melokal Memajukan Industri Nasional" dengan para pemberi pengaruh atau influencer muda

"Milenial ini bagian penting bagi corong informasi kita. Dan media sosial menjadi bagian dari mereka," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perindustrian Kris Sasono Ngudi Wibowo di Jakarta, Kamis (26/1/2023).

Kris menyampaikan, Kemenperin memilih sejumlah pemberi pengaruh di DKI Jakarta untuk turut mempromosikan produk lokal melalui konten-konten yang menarik dan kekinian.

Dengan demikian, para pengikut dari influencer tersebut akan turut tertarik untuk menggunakan produk-produk buatan negeri sendiri.

Kemenperin kemudian akan memantau para influencer terdaftar selama satu minggu, di mana mereka yang memiliki engagement rate atau index keterikatan dengan pengikut yang kuat, maka akan mendapatkan hadiah menarik.

Kris menambahkan, acara tersebut juga merupakan kesempatan bagi Kemenperin untuk melakukan sosialisasi terkait dampak apabila masyarakat Indonesia menggunakan produk dalam negeri.

"Kami juga jelaskan, apa dampaknya terhadap perekonomian, kesejahteraan masyarakat, jadi kami juga menjelaskan hal-hal yang penting untuk diketahui, namun dengan cara yang lebih mudah dimengerti," ujar Kris.

Menurut Kris, acara itu merupakan salah satu upaya Kemenperin dalam mensosialisasikan Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) kepada kalangan milenial.

"Kalau P3DN kan mungkin mereka sulit mengingat, oleh karena itu kami gunakan kata melokal saja, yang pasti mereka langsung mengartikan menggunakan produk lokal," ucap Kris.

Kris menyampaikan, acara tersebut akan digelar sebagai enam sampai delapan kali sepanjang 2023, sehingga dampaknya semakin luas dan masyarakat pengguna produk anak bangsa dapat kian bertambah.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler