DPR Kritik Kinerja Kementan Terkait Ekspor Pertanian

Mayoritas ekspor pertanian ditopang oleh komoditas sawit.

dok. kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor cip porang ke China sebanyak 110 ton di pabrik porang PT Insan Agro Sejahtera di Dusun Panjojo, Desa Lassang Barat, Kecamatan Polombangkeng Utara, Kabupaten Takalar, Sabtu (9/7/2022). Ketua Komisi IV DPR, Sudin menyatakan, kinerja ekspor pertanian yang mengalami kenaikan tak sepenuhnya hasil dari kinerja Kementerian Pertanian.
Rep: Dedy Darmawan Nasution Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi IV DPR, Sudin menyatakan, kinerja ekspor pertanian yang mengalami kenaikan tak sepenuhnya hasil dari kinerja Kementerian Pertanian. Menurutnya, mayoritas ekspor pertanian masih ditopang oleh komoditas sawit.

Baca Juga

Sudin menuturkan, realisasi ekspor pertanian dari tahun ke tahun yang positif disumbang dari komoditas perkebunan, terutama sawit. Oleh karena itu, ia menilai para pengusaha sawit yang justru berjasa mencetak moncernya nilai ekspor pertanian.

"Ini kalau tidak ada pengusaha sawit, tidak mungkin meningkat tajam. Karena apa? Faktanya pencapaian nilai ekspor terutama dihasilkan swasta (pengusaha sawit). Tidak sepenuhnya dari kinerja Kementan," kata Sudin dalam Rapat Kerja Komisi IV, Selasa (24/1/2023).

Oleh karena itu, Sudin pun meminta program-program kementerian yang tidak memberikan pencapaian nasional secara signifikan agar dialihkan kepada program lain.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), total nilai ekspor pertanian, kehutanan, dan perikanan periode Januari-Desember 2022 sebesar 4,68 miliar dolar AS. Angka itu naik 10,52 persen dibandingkan 2021 sebesar 4,24 miliar dolar AS.

Sepanjang tahun lalu, ekspor pertanian hanya menyumbang 1,61 atau yang terkecil dibandingkan ekspor lainnya dari total ekspor non migas 2022 sebanyak 291,9 miliar dolar AS. 

 
Berita Terpopuler