Jangan Pelihara Kera Liar, Cenderung Agresif Meski Dipelihara Sejak Kecil

Kera ekor panjang yang diduga jadi peliharaan warga lepas dan ganggu warga Riau.

ANTARA/Asep Fathulrahman
Kera ekor panjang (Macaca fascicularis) diamankan petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Banten di Serang, Jumat (10/6/2022). Kera ekor panjang tengah diburu petugas BKSDA Riau karena mengganggu warga. Satwa tersebut diduga sempat menjadi binatang peliharaan.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau Wilayah Kepulauan Riau mengimbau warga untuk tidak memelihara satwa liar kera ekor panjang. Hewan tersebut cenderung agresif dan dapat membahayakan manusia.

Kepala Seksi BKSDA Riau Wilayah Kepri Decky Indra Prasetya menyebutkan imbauan tersebut terkait adanya monyet ekor panjang yang diduga menjadi peliharaan masyarakat kemudian lepas. Monyet tersebut mengganggu warga di permukiman.

"Kecenderungan satwa monyet ekor panjang, meskipun dipelihara dari kecil, ketika dewasa dan mencapai kematangan seksual, satwa ini akan cenderung agresif. Jadi kami mengimbau agar masyarakat tidak memelihara hewan tersebut," ujar Decky di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (11/1/2023).

Decky menjelaskan terkait adanya gangguan ke pemukiman warga dari seekor monyet yang diduga peliharaan warga, pihaknya saat ini masih berupaya melakukan penangkapan. Dia mengatakan, untuk menangani kasus satwa liar seperti monyet liar ini bersifat reaktif.

Baca Juga

Artinya, di saat ada laporan masuk, petugas BKSDA akan mencari lokasi keberadaan satwa tersebut. Selanjutnya, satwa akan dievakuasi dan dipindahkan ke habitat aslinya di hutan.

Menurut Decky, monyet ekor panjang masih termasuk satwa liar yang berbeda dengan satwa domestik seperti anjing dan kucing. Ia menyebut satwa domestik memang sudah hilang sifat liarnya.

"Kalau satwa liar, meskipun jinak tetap memiliki sifat liar yang kadang-kadang muncul dan membahayakan. Jadi mau tidak mau harus kami tangkap agar tidak membahayakan masyarakat," ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga akan memastikan apakah hewan tersebut adalah hewan peliharaan atau memang hewan liar yang datang ke pemukiman warga untuk mencari makan.

"Kalau memang peliharaan, berarti perlu kita telusuri sampai ke pihak yang memeliharanya. Kenapa bisa sampai lepas," kata dia.

 
Berita Terpopuler