Buntut Docuseries Netflix, 44 Persen Warga Inggris Ingin Gelar Pangeran Harry Dicabut

Docuseries Harry & Meghan tayang di Netflix.

Daniel Leal-Olivas/Pool Photo via AP
Pangeran Harry dan Meghan dari Inggris. Menyusul penayangan serial dokumenter Harry & Meghan di Netflix, warga Inggris tampak kehilangan simpatinya terhadap pasangan tersebut.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penayangan serial dokumenter Netflix Harry & Meghan tampak semakin menurunkan dukungan publik Britania Raya terhadap Pangeran Harry. Menyusul penayangan serial nan kontroversial tersebut, hampir setengah dari warga Britania Raya menuntut agar gelar kebangsawanan Pangeran Harry dicabut.

Menurut survei yang dilakukan oleh YouGov di Britania Raya, sebanyak 44 persen warga menginginkan gelar kebangsawanan Pangeran Harry dicabut. Sementara itu, sebanyak 32 persen warga menilai Pangeran Harry boleh mempertahankan gelar kebangsawanannya.

Survei tersebut juga menunjukkan bahwa publik memiliki simpati yang lebih besar untuk Pangeran dan Putri Wales, Pangeran William dan Catherine Middleton. Berdasarkan survei, sebanyak 44 persen warga mengungkapkan bahwa mereka lebih bersimpati terhadap William dan Catherine. Hanya 17 persen warga yang memiliki lebih banyak simpati untuk Harry dan istrinya, Meghan Markle.

Perilisan serial dokumenter Harry & Meghan juga tampak semakin memperburuk penilaian warga terhadap pasangan tersebut. Sebanyak 23 persen warga mengatakan serial tersebut membuat mereka memiliki penilaian yang lebih buruk mengenai Harry dan Meghan. Hanya tujuh persen warga yang memiliki kesan lebih baik mengenai Harry dan Meghan setelah menonton serial mereka.

Harry dan Meghan mulai menjadi sorotan setelah memutuskan mundur dari posisi anggota senior keluarga Kerajaan Inggris. Keduanya lalu pindah ke Amerika Serikat dan menetap di Montecito.

Sebanyak 65 persen warga meyakini bahwa keputusan Harry dan Meghan untuk hengkang didasarkan pada kehendak mereka sendiri. Hanya 11 persen warga yang merasa bahwa keduanya dipaksa untuk keluar.

Dalam sesi wawancara dengan Oprah Winfrey pada 2021, Harry dan Meghan mengklaim bahwa mereka menerima perlakuan rasis dari seorang anggota keluarga kerajaan Inggris. Anggota keluarga kerajaan tersebut disebut membuat komentar mengenai warna kulit Archie, anak pertama mereka.

Akan tetapi, tak semua orang langsung percaya begitu saja terhadap pernyataan Harry dan Meghan. Sebanyak 49 persen warga mengungkapkan bahwa keluarga kerajaan bukan institusi yang rasis. Hanya sekitar 26 persen warga yang mempercayai pernyataan Harry dan Meghan.

Setelah serial Harry & Meghan ditayangkan, The Sunday Times sempat melaporkan bahwa Harry dan Meghan menginginkan adanya pertemuan dengan keluarga Kerajaan Inggris. Mereka juga menuntut adanya permintaan maaf dari keluarga Kerajaan Inggris.

Terkait pemberitaan ini, sebanyak 53 persen warga menilai Harry dan Meghan tak layak mendapatkan permintaan maaf. Sedangkan 19 persen warga menilai keduanya layak untuk mendapatkan permintaan maaf.

Survei ini juga sempat menyoroti soal sentimen warga terhadap permintaan Harry dan Meghan terkait perlindungan. Berdasarkan aturan, Harry dan Meghan tak lagi berhak untuk mendapatkan perlindungan pribadi dari kepolisian bila mengunjungi Inggris karena keduanya sudah mengundurkan diri dari posisi anggota senior keluarga Kerajaan Inggris.

Baca Juga

Akan tetapi, Harry bersikukuh bahwa dia dan keluarga kecilnya tetap berhak mendapatkan perlindungan tersebut. Berdasarkan survei, mayoritas responden mendukung keputusan pemerintah untuk tak memberikan perlindungan pribadi kepada Harry dan Meghan. Hanya 32 persen yang mendukung Harry dan Meghan terkait isu perlindungan ini.

Penulis buku sejarah, Tom Quinn, juga memiliki pendapat yang sama dengan mayoritas warga Britania Raya. Quinn menilai serial dokumenter Harry & Meghan justru memberikan kesan yang buruk mengenai pasangan tersebut.

"Saya merasa (serial dokumenter) ini menyakitkan untuk ditonton, serial ini membuat Anda menyadari bahwa mereka merupakan orang yang tak mampu menyesuaikan diri dengan masyarakat," kata Quinn, seperti dilansir Fox News, Ahad (1/1/2023).

Terlepas dari sentimen masyarakat, Quinn menilai Raja Charles III tak akan mencabut gelar kebangsawanan Harry dan Meghan. Tindakan tersebut, lanjut Quinn, hanya akan membuat keluarga Kerajaan Inggris terlihat buruk seperti yang dinarasikan oleh Harry dan Meghan.

"Cara mereka (keluarga Kerajaan Inggris) menghadapi ini adalah dengan tetap diam dan tenang serta tidak menyerang balik," ujar Quinn.

 
Berita Terpopuler