Google Diprediksi tak Lagi Perkasa Dua Tahun Lagi, Dikalahkan ChatGPT

ChatGPT juga telah mendemonstrasikan kemampuan manusia untuk berpikir abstrak.

AP Photo/Michel Euler
Logo Google dipajang di karpet di pintu masuk Google France di Paris, 18 November 2019. Google Diprediksi tak Lagi Perkasa Dua Tahun Lagi, Dikalahkan ChatGPT
Rep: Meiliza Laveda Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Google tidak hanya terkenal sebagai mesin pencari, tetapi perusahaan menyediakan beragam layanan. Mulai dari email, dokumen, hingga membantu seseorang dalam bisnis.

Namun, kecanggihan layanan Google diprediksi akan dikalahkan dengan ChatGPT. Sebuah perusahaan teknologi telah mengembangkan robot percakapan atau chatbot AI yang sangat canggih sehingga dapat menjadi mesin pencari.

Perusahaan OpenAI meluncurkan ChatGPT telah mengumpulkan lebih dari satu juta pengguna di seluruh dunia dengan fungsi-fungsi yang canggih. Mulai dari menulis esai kompleks dan kode komputer hingga menyusun promosi pemasaran dan skema dekorasi interior.

Bahkan, ChatGPT dapat membuat puisi dan lelucon, sebuah kemampuan yang dianggap hanya bisa dilakukan oleh manusia. Faktanya, kehadiran ChatGPT telah memicu kekhawatiran Google mungkin tidak lagi memiliki monopoli pencarian online.

“Mungkin satu atau dua tahun lagi adalah waktu saat Google menerima kekacauan. Sebab, AI akan menghilangkan halaman hasil mesin pencari di mana Google menghasilkan sebagian besar uang mereka,” kata pengembang Gmail Paul Buchheit, dilansir NY Post, Sabtu (24/12/2022).

 

Menurut Ben Thompson di Stratechery, ChatGPT bekerja dengan menerapkan lapisan Pembelajaran Penguatan dari Umpan Balik Manusia (RLHF), sebuah algoritma yang bergantung pada tanggapan manusia untuk membuat model baru yang disajikan dalam antarmuka obrolan intuitif dengan tingkat memori tertentu.

ChatGPT jauh lebih manusiawi daripada mesin telusur sebelumnya. Misalnya, pengguna Google yang menanyakan “berapa dosis maksimum vitamin D per hari" hanya menerima tautan ke HeathLine.com. Namun, ketika mereka mengajukan pertanyaan yang sama kepada AI, itu merumuskan disertasi yang mendalam.

ChatGPT juga telah mendemonstrasikan kemampuan manusia untuk berpikir abstrak. Seorang pengguna Twitter yang kecewa mendorong AI dengan perintah: "tulis haiku dari sudut pandang copywriter yang merasa sedih karena AI dapat mengurangi nilai kata-kata tertulis."

ChatGPT menjawab: "Kata-kata di layar, sekarang hanya kabur, mesin mengambil pena.” Kemampuan manusia super ChatGPT berpotensi mempengaruhi ekonomi dengan menggantikan manusia dalam pekerjaan, mulai dari membangun situs web, arsitektur, hingga jurnalisme.

Selain itu, juga memiliki kemampuan berbahaya seperti kemampuan memprogram email malware dan phishing. Kritik menunjukkan ChatGPT memiliki bias dengan mendeklarasikan ilmuwan terbaik adalah pria berkulit putih.

 
Berita Terpopuler