Siprus Pertimbangkan Saluran Pipa Gas dari Israel

Siprus mempertimbangkan proposal untuk saluran pipa gas dari Israel

AP Photo/Petros Karadjias
Pemerintah Siprus sedang mempertimbangkan proposal untuk saluran pipa yang akan membawa gas alam dari Israel ke negara itu.
Rep: Dwina Agustin Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, NICOSIA -- Pemerintah Siprus sedang mempertimbangkan proposal untuk saluran pipa yang akan membawa gas alam dari Israel ke negara itu. Nantinya gas itu akan diproses dan diekspor dengan kapal ke Eropa dan tempat lain

Menteri Energi Siprus Natasa Pilides mengatakan pada Senin (19/12/2022), pemerintah sedang mempertimbangkan permintaan lisensi dari perusahaan energi Energean untuk melanjutkan rencana tersebut. Tindakan ini diambil setelah Israel memutuskan berapa banyak gas lepas pantai yang akan disetujui untuk diekspor melalui pipa semacam itu.

Rencana tersebut dan mengirimkan gas dari Siprus adalah pilihan yang lebih baik daripada pipa yang menghubungkan deposit gas Mediterania timur ke Eropa. “Biayanya lebih rendah, lebih layak secara teknis dan memberikan banyak fleksibilitas dalam hal rute ekspor melalui kapal,” kata Pilides.

“Dan juga, ini peluang bagus bagi kita untuk memiliki infrastruktur yang dekat dengan rumah jadi... jika kita ingin memanfaatkannya untuk sumber kita sendiri juga, maka itu akan menjadi opsi tambahan. Ini tentu layak untuk didiskusikan dengan pemegang lisensi kami," ujarnya.

Siprus juga ingin mengekspor gasnya sendiri. Pilides mengatakan, perkiraan konservatif dari jumlah yang telah ditemukan di dalam zona ekonomi lepas pantai Siprus adalah 12-15 triliun kaki kubik.

Perusahaan termasuk ExxonMobil dan mitranya Qatar Petroleum, serta konsorsium yang terdiri dari Total Prancis dan Eni Italia, saat ini memegang lisensi eksplorasi untuk lebih dari setengah dari 13 blok atau area yang membentuk zona Siprus. Sedangkan Rencana untuk mengembangkan ladang Aphrodite Siprus yang diperkirakan menampung sekitar 4,25 triliun kaki kubik gas sudah dalam tahap lanjut.

Chevron, bersama dengan mitranya Dutch Shell dan Israel NewMed akan mengajukan rencana pengembangan Aphrodite pada akhir tahun. Gas diharapkan mencapai pasar pada 2027.

Untuk memenuhi jadwal itu, Pilides mengatakan, Chevron pasti ingin menyalurkan gas Aphrodite ke pabrik pemrosesan yang ada di Mesir. Perusahaan sedang mempertimbangkan beberapa skenario untuk pembangunan pipa yang lebih kecil yang akan masuk ke pipa yang sudah ada untuk mengalirkan gas ke Mesir. Pilides mengatakan, rencana pengembangan Chevron perlu memastikan jaringan pipa baru menawarkan Siprus ketersediaan yang cukup untuk ekspor gas dalam negeri secara berkelanjutan.


Sedangkan ExxonMobil dan konsorsium Eni-Total harus melihat jumlah yang ditemukan di blok tempat mereka memegang lisensi dalam menentukan opsi mana yang terbaik untuk membawa gas ke pasar. Pengolahan itu, menurut Pilides, akan memasok sebagian untuk kebutuhan energi Siprus.

Pilides mengatakan, Eni/Total diperkirakan akan mengumumkan rencana dalam beberapa hari ke depan. Upaya ini akan memungkinkan untuk mempercepat eksplorasi dan pengembangan blok 6.

Analisis Forum Gas Mediterania Timur mengatakan, ada cukup gas alam di wilayah Mediterania timur untuk diekspor hingga setidaknya 2050. Badan itu terdiri dari delapan negara, termasuk Yunani, Italia, Mesir, Siprus, Israel, Prancis, Yordania, dan Palestina.

Sementara itu, Siprus mempercepat transisinya ke energi hijau dengan sejumlah proyek, termasuk pembangunan kabel tenaga listrik yang menghubungkan Israel, Siprus, dan Yunani. Menurut Pilides, upaya ini akan membantu mencegah pemadaman listrik.

Rintangan utama yang perlu diatasi Siprus jika ingin mengekspor energi skala besar adalah memperluas fasilitas penyimpanan listriknya dan memanfaatkan teknologi baru untuk mengatasi ruang terbatasnya untuk memasang ladang surya. Salah satu solusi tersebut, menurut Pilides, adalah panel surya terapung.

 
Berita Terpopuler