Nestlé Bagun Pabrik Baru di Ukraina di Tengah Invasi Rusia

Pabrik baru ini untuk meningkatkan produksi saus dingin, bumbu, sup, makanan instan.

EPA
Nestle.
Rep: Iit Septyaningsih Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, KYIV -- Nestlé akan menginvestasikan 40 juta franc Swiss atau sekitar 42,88 juta dolar AS untuk meluncurkan fasilitas produksi baru di Ukraina barat. Hal itu disampaikan langsung oleh perusahaan tersebut. 

Baca Juga

Perlu diketahui, Nestlé  merupakan salah satu dari sedikit perusahaan internasional yang mengumumkan investasi baru di Ukraina sejak Rusia menginvasi negara itu pada Februari 2022. "Ini merupakan langkah penting bagi Nestlé, diambil dalam waktu yang sangat menantang bagi negara," kata Alessandro Zanelli, chief executive officer Nestlé untuk Pasar Eropa Tenggara Alessandro Zanelli seperti dilansir Reuters, Selasa (13/12/2022). 

Nestlé , kata dia, bertujuan menciptakan pusat makanan dan kuliner. "Lalu memastikan pekerjaan tambahan dan melayani kebutuhan warga Ukraina dan semua warga negara Eropa dengan produk berkualitas tinggi," jelasnya.

Dana Moneter Internasional (IMF) sempat menyatakan, invasi Rusia telah menghancurkan ekonomi Ukraina. Diproyeksikan menyusut 35 persen tahun ini.

Dalam beberapa pekan terakhir, pemadaman listrik telah menyebar ke seluruh negeri karena Rusia mengintensifkan serangan terhadap fasilitas listrik Ukraina. Nestlé , yang telah memiliki sekitar 5.800 staf di Ukraina, berencana menambah 1.500 pekerjaan baru di fasilitas produksi baru di Smolyhiv di wilayah Volyn.

Pabrik baru ini dimaksudkan  membantu meningkatkan produksi saus dingin, bumbu, sup, dan makanan instan. Sekaligus memasok pasar domestik dan pasar di Eropa.

 
Berita Terpopuler