Pakar: Virus Penyebab Pilek-Sakit Perut Bisa Bertahan Hingga 12 Jam di Seprai

Kapan terakhir kali Anda mencuci seprai?

Reiny Dwinanda/Republika
Tempat tidur. Sarung bantal dan seprai perlu dicuci secara berkala karena virus, bakteri, kuman, hingga tungau dapat menghinggapinya.
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar tidur Ashley Hainsworth dari Bed Kingdom, Inggris mengatakan saat memasuki bulan-bulan yang lebih dingin, rumah dan kamar tidur akan terpapar lebih banyak kuman atau virus, salah satunya virus yang menyebabkan flu. Karena itu, menurutnya, penting untuk menjaga kebersihan seprai, handuk, dan pakaian.

"Jika Anda, pasangan, atau anak Anda baru sembuh dari sakit, segera cuci seprai untuk membunuh kuman yang tersisa," ujar Hainsworth, seperti dilansir laman Express.co.uk, Kamis (8/12/2022).

Hainsworth menjelaskan, virus yang menyebabkan flu, pilek, dan sakit perut dapat bertahan di permukaan lunak seperti kasur hingga 12 jam. Kuman dapat terbawa ke tempat tidur dari berbagai barang rumah tangga seperti handuk, kloset, permukaan dapur, dan hewan peliharaan.

Pencucian yang tidak tepat dan jarang dapat menyebabkan penyebaran kuman di tempat tidur. Ada beberapa spesies mikroba umum yang dapat hidup di kasur, misalnya virus influenza (flu) yang dapat bertahan selama delapan hingga 12 jam pada jaringan dan kain.

Berikutnya adalah staphylococcus aureus. Bakteri ini dapat bertahan selama satu pekan di atas seprai katun. Bakteri ini diketahui menyebabkan infeksi kulit dan jaringan lunak seperti abses dan selulitis.

Selain itu ada candida albicans. Ini dapat bertahan hingga satu bulan. Spesies jamur ini diketahui menyebabkan kandidiasis mulut, infeksi saluran kemih, dan infeksi jamur.

Selain virus, bakteri, dan kuman, di tempat tidur Anda juga bisa ditemukan serangga. "Lingkungan ini adalah tempat berkembang biak yang sempurna bagi tungau debu dan kutu busuk," kata Hainsworth.

Tungau debu memakan sel-sel kulit mati, yang berlimpah di dalam tempat tidur yang rata-rata ditempati selama enam sampai delapan jam semalaman. Meski tidak terlihat dengan mata telanjang, tungau debu berkembang biak dengan cepat tanpa terdeteksi.

Puluhan ribu tungau debu dapat hidup di tempat tidur pada titik tertentu. Kotoran dan bangkai tungau debu dapat menyebabkan reaksi alergi yang parah pada beberapa orang. Sementara itu, kutu busuk juga bisa ada di seprai setelah dibawa ke dalam rumah melalui pakaian, ransel, atau anggota keluarga lainnya.

Cuci seprai
Hainsworth menjelaskan untuk membunuh kuman sepenuhnya, yang terbaik adalah menggunakan air panas. Cuci seprai pada suhu terpanas yang direkomendasikan pada label.

"Disarankan untuk mencuci sprai yang kotor secara terpisah dari pencucian lainnya karena kuman sebenarnya dapat melewati proses pencucian."

Baca Juga

Cara terbaik untuk membersihkan tempat tidur yang kotor adalah dengan melepaskan seprai berikut sarung bantalnya. Sebisa mungkin, jauhkan dari wajah Anda dan masukkan ke mesin cuci.

Semakin panas airnya, semakin banyak bakteri, virus, dan alergen yang Anda hilangkan. Jadi pastikan untuk mencuci pada suhu tertinggi yang memungkinkan untuk seprai Anda.

"Sebaiknya untuk mencuci dan mengganti sprai sekali sepekan atau paling banyak dua pekan sekali," ujar Hainsworth.

Sepekan sekali adalah keseimbangan yang sehat antara mencuci seprai secara teratur untuk menghindari penumpukan bakteri, kuman, dan kotoran tanpa terlalu sering sehingga menjadi sulit untuk masuk ke dalam rutinitas Anda. Namun demikian, beberapa faktor yang akan membutuhkan pencucian sprai lebih sering, misalnya jika Anda menderita asma dan alergi, cucilah setiap dua hingga tiga hari.

Jika hewan peliharaan tidur di tempat tidur Anda, sebaiknya cuci setiap dua hingga tiga hari. Selain itu, jika Anda sakit, cuci setiap hari. Jika Anda rentan berjerawat, cuci sarung bantal setiap dua hingga tiga hari.

 
Berita Terpopuler