Iran Eksekusi Empat Orang Terduga Mata-Mata Intelijen Israel

Iran eksekusi 4 orang yang dituduh bekerja untuk badan intelijen Israel Mossad

Anadolu Agency
Ilustrasi agen Mossad.
Rep: Dwina Agustin Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pihak berwenang Iran mengeksekusi empat orang yang dituduh bekerja untuk badan intelijen Israel Mossad, Ahad (4/12/2022). Sedangkan tiga orang lainnya menerima hukuman penjara yang panjang.

Laporan kantor berita resmi pemerintah Iran IRNA mengidentifikasi para tahanan yang dieksekusi sebagai Hossein Ordoukhanzadeh, Shahin Imani Mahmoudabadi, Milad Ashrafi dan Manouchehr Shahbandi. Tiga anggota kelompok lainnya menerima hukuman lima hingga 10 tahun penjara, tetapi mereka tidak diidentifikasi. Mereka ditangkap dan dijatuhi hukuman mati pada Juni atas tuduhan kerja sama intelijen dengan Israel.

Pengawal Revolusi mengumumkan penangkapan jaringan orang-orang yang terkait dengan agen Israel. Dikatakan para anggota memiliki catatan kriminal sebelumnya dan mencoba mengganggu keamanan negara.

Anggota jaringan itu dituduh mencuri dan menghancurkan properti pribadi dan publik serta menculik individu dan menginterogasi. Laporan itu menyatakan, mata-mata yang diduga memiliki senjata dan menerima upah dari Mossad dalam bentuk mata uang kripto. Pihak berwenang Iran tidak memberikan bukti atas dugaan kejahatan tersebut.

Baca juga : Wenger: Jerman Malah Fokus ke Kampanye LGBT Makanya Kandas Cepat di Piala Dunia 2022

Pengadilan Revolusi Iran secara teratur menjatuhkan hukuman mati, meskipun masih belum jelas pengadilan mana yang mendakwa keempat pria tersebut pada Juni. Pengadilan Revolusi didirikan setelah Revolusi Islam 1979 dan dikenal karena menjatuhkan hukuman keras kepada pihak yang menentang penguasa ulama Iran.

Menurut Amnesti Internasional, Iran mengeksekusi setidaknya 314 orang pada 2021, lebih dari setengah total eksekusi negara yang tercatat di Timur Tengah tahun itu. Pada 2020, Iran mengeksekusi seorang pria yang dihukum karena membocorkan informasi ke Amerika Serikat (AS) dan Israel tentang seorang jenderal Pengawal Revolusi terkemuka yang kemudian dibunuh oleh serangan pesawat tak berawak AS di Irak.


Israel dan Iran adalah musuh bebuyutan regional. Teheran kadang-kadang mengumumkan penahanan terhadap orang-orang yang katanya menjadi mata-mata untuk negara asing, termasuk Washington dan Tel Aviv. Iran tidak mengakui keberadaan Israel dan mendukung kelompok bersenjata anti-Israel di seluruh wilayah, seperti Hizbullah dan Hamas.

Sedangkan Israel memandang Iran sebagai ancaman terbesarnya dan telah berulang kali mengancam akan mengambil tindakan militer untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir. Iran membantah sedang mencari senjata semacam itu dan telah bersumpah akan menanggapi keras setiap agresi Israel.

Israel mengatakan pada awal 2022, telah membubarkan jaringan mata-mata Iran yang merekrut perempuan Israel melalui media sosial untuk memotret situs-situs sensitif, mengumpulkan intelijen, dan mendorong putranya untuk bergabung dengan intelijen militer Israel. Sedangkan Iran mengatakan pada Juli menyatakan, telah menangkap anggota kelompok bersenjata yang terkait dengan Mossad setelah menyelinap ke Iran dari seberang perbatasan baratnya.

Baca juga : Iran Bangun PLTN Baru

Israel juga secara teratur melakukan serangan terhadap kelompok-kelompok militan di negara tetangga Suriah. Iran telah menjadi pendukung utama Presiden Suriah Bashar Assad selama perang saudara 11 tahun di negara itu, mengirim ribuan pejuang yang didukung Iran dari seluruh wilayah untuk berperang bersama pasukannya. Pejabat Israel jarang membahas operasinya tetapi mengatakan di masa lalu bahwa akan bekerja untuk mencegah kubu Iran di Suriah.

 
Berita Terpopuler