Pesona Masjid Mohammad Al-Amin Beirut

Masjid Mohammad Al-Amin tercatat ke dalam daftar masjid indah dunia.

Momentaryawe.com
Masjid Mohammad Al-Amin, Beirut, Lebanon.
Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, Dalam sejumlah survei mengenai masjid indah di dunia, Masjid Mohammad Al-Amin tercatat ke dalam salah satu daftarnya. Pesona yang melekat dari masjid ini tentunya terletak dari arsitektur dan ornamen-ornamen seni yang melekat di dalamnya.

Baca Juga

Arsitek masjid ini, Azmi Fakhuri, mengakui, masjid kebanggaan masyarakat Lebanon ini mengadopsi konsep dari Masjid Sultan Ahmad di Istanbul, Turki. Masjid legendaris ini menjadi representasi dari kejayaan Turki Usmani. Adopsi tersebut bisa dilihat dari warna dome atau kubah yang berwarna biru pada Masjid Mohammad Al-Amin. Lalu, ciri lainnya juga terlihat dari empat menara berbentuk runcing yang mengikuti bentuk menara buatan arsitek termasyhur, Kodja Mimar Sinan. Umumnya, bentuk menaranya memiliki tampilan yang ramping dengan ujung runcing layaknya sebuah pensil.

Sedangkan, dari sisi ornamen, melansir informasi yang tertulis di laman Discoverlebanon, masjid ini ternyata lebih banyak mencomot gaya dari arsitektural Mamluk di Mesir. Gaya Mamluk ini bisa ditemukan ketika melangkahkan kaki ke dalam masjid. Harout Bastajian yang diberikan tanggung jawab untuk menggarap lukisan dekoratif dan ornamentasi di dalam masjid begitu lekat dengan gaya arsitektur Mamluk.

Kobaran matahari

Dua paduan arus besar arsitektur Islam tadi ternyata mampu diracik secara apik menjadi sebuah keindahan yang khas dan membanggakan bagi masyarakat Beirut. Itu bisa disaksikan lewat bangunan masjid dengan luas sekitar 10 ribu meter persegi tersebut.

Sementara itu, eksotisme Masjid Mohammad Al-Amin ini rupanya memiliki pesona yang lebih memikat ketika malam telah tiba. Bangunan masjid yang berwarna kuning itu memancarkan warna yang cukup menyala. Warna kuning yang melekat pada tubuh bangunan masjid ini juga bersenyawa dengan warna biru di bagian kubah masjid.

“Bagian kubah yang memancarkan warna biru jernih itu mampu membaur dengan kilauan warna emas yang membuatnya memberikan efek layaknya kobaran matahari Lebanon,” demikian ditulis Joseph Matar, seorang kolumnis di laman Discover Lebanon.

 

Secara umum, kubah masjid ini memiliki model yang bertingkat. Tinggi kubah utamanya mencapai 42 meter dari dasar lantai. Sedangkan, tinggi dari empat menara masjid ini masing-masingnya mencapai 72 meter. Posisi dari menara ini mengisi empat sisi mata angin dengan letaknya yang mengitari kubah masjid.

Lantas keindahan yang sesungguhnya dari masjid ini tersaji di bagian interior masjid. Di bagian ini terlihat begitu jelas kekayaan seni yang hadir lewat permainan bentuk-bentuk simetris yang saling berulang. Bentuk tersebut dihadirkan dengan sangat mencolok lewat permainan warna yang cerah oleh Harout Bastajian.

 Di laman Mosqueart disebutkan masjid Mohammad Al-Amin ini menjadi salah satu mahakarya yang dibuat oleh Bastajian. Untuk menggarap ornamen yang begitu pelik, kaligrafi, hingga imitasi bebatuan dan kayu, sang seniman ini menghabiskan waktu hingga tiga bulan. “Masjid ini telah menjadi landmark bagi jantung ibu kota,” demikian tertulis di laman tersebut.

Keindahan motif dekoratif ini begitu mencolok saat mendongakkan kepala saat berada di bawah kubah masjid. Nyaris bagian dalam kubah masjid ini tak ada ruang kosong yang dihiasi. Paduan kaligrafi huruf Arab serta bentuk Mamluk Star menjadi keindahan yang sangat mengagumkan bagi siapa saja yang melihatnya. Mamluk Star sendiri merupakan motif dekoratif berbentuk bintang yang dihasilkan dari garis-garis yang saling berkait. Gaya semacam ini menjadi representasi dari arsitektur Mamluk yang tumbuh di Mesir.

Lalu, untuk memperkaya keindahan, di bawah kubah ini menggantung juga sebuah lampu gantung yang terlihat berkilau ketika sinar putih menyala dari lampu-lampu kristal tersebut. Ruang utama masjid ini juga terlihat begitu terlihat luas. Tiang-tiang penopang masjid ini berada di bagian sudut sehingga lebih memberikan kesan lapang bagi posisi bagian utama masjid ini. Kelapangan ruang ini dilengkapi pula dengan hamparan karpet merah yang terasa empuk sehingga memberikan rasa nyaman kepada setiap jamaah yang beribadah di dalamnya.

Sementara itu, pada bagian mihrab, masjid ini tidak terlalu memperlihatkan bentuknya yang terlalu mencolok. Pada bagian ini tersaji pula hiasan kaligrafi yang mengisi bagian luar dari posisi mihrab. Layaknya masjid bergaya Turki Usmani, masjid ini memiliki juga sebuah mimbar yang lebih. Pada bagian mimbar ini memiliki bagian atas yang meruncing layaknya bentuk menara di bagian luar.

 
Berita Terpopuler