Masyarakat Diminta Waspada, Fenomena Rob Masih Berpotensi Melanda Pesisir Flores dan Sumba

Peristiwa rob dapat menimbulkan berbagai dampak.

Foto : MgRol112
Ilustrasi Banjir Rob
Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan banjir pesisir (rob) masih berpotensi melanda wilayah pesisir Pulau Flores dan Pulau Sumba di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Juga

"Fenomena rob masih berpotensi melanda Pulau Flores dan Pulau Sumba yang diprediksi terjadi pada 25-26 November 2022," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang BMKG Syaeful Hadi dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis (24/11/2022).

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan peringatan dini banjir pesisir (rob) di wilayah Nusa Tenggara Timur. Sebelumnya, rob berpotensi melanda pesisir Pulau Flores dan Pulau Sumba yang diprediksi terjadi pada 22-23 November.

Syaeful menjelaskan, fenomena rob akibat adanya fase bulan baru yang terjadi pada 23 November dan fase perigee November 26 yang menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum yang lebih signifikan dari biasanya.

Peristiwa rob dapat menimbulkan berbagai dampak seperti terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir serta aktivitas petani garam. Selain itu, mengganggu kegiatan perikanan darat serta bongkar muat di pelabuhan laut, maupun dapat menggenangi pemukiman masyarakat di pesisir pantai.

Syaeful mengimbau masyarakat wilayah pesisir di daerah yang berpotensi terdampak rob agar meningkatkan kesiapsiagaan untuk meminimalisasi dampak kerugian."Masyarakat perlu mengamankan barang-barang berharga dan siap mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman ketika terjadi rob," katanya.

 
Berita Terpopuler