BNPB: 31 Sekolah di Kabupaten Cianjur Rusak Akibat Gempa

BNPB juga menyebutkan ada 15 kecamatan di Kabupaten Cianjur yang terdampak gempa.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas menunjukkan sekolah yang rusak akibat gempa bumi di Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Senin (21/11/2022). Berdasarkan data BNPB, sebanyak 31 sekolah di Kabupaten Cianjur rusak akibat gempa. (ilustrasi)
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 31 sekolah mengalami kerusakan akibat gempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). Saat ini tercatat ada 15 kecamatan yang terdampak gempa.

Baca Juga

"Selain rumah, ada 31 sekolah juga rusak," kata Kepala BNPB Suharyanto di Pendopo Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022).

Menurutnya, ada 124 tempat ibadah yang rusak, fasilitas kesehatan tiga serta gedung atau perkantoran ada 13 yang rusak. Angka kerusakan sejumlah fasilitas publik itu baru dirilis pada hari ketiga setelah gempa usai pihaknya melakukan pendataan, selain mendata rumah yang rusak.

Sebelumnya, pada Selasa (22/11/2022), BNPB merilis ada 12 kecamatan yang terdampak. Adapun 15 kecamatan yang terdampak tersebut, yakni Kecamatan Cianjur, Karangtengah, Warungkondang, Cilaku, Gekbrong, Cugenang, Cibeber, Sukaluyu, Sukaresmi, Pacet, Bojongpicung, Cikalongkulon, Mande, Cipanas, dan Haurwangi. Dari data terbaru, tercatat sebanyak 56.329 rumah yang mengalami kerusakan, terdiri atas 22.241 rumah rusak berat, 11.641 rumah rusak sedang, dan 22.090 rumah rusak ringan.

"Tentunya ini akan terus diverifikasi, untuk rumah ini didata mulai dari RT, RW, kepala desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas sampai kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD)," kata Suharyanto.\

 

 

 

 

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan pihaknya mengambil langkah cepat dalam membantu pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik serta fasilitas pendidikan yang terdampak gempa di Cianjur, Jawa Barat.

"Selang beberapa jam setelah terjadinya bencana, kami langsung mengirimkan berbagai bantuan," kata Nadiem saat mengunjungi Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, Rabu.

Perincian bantuan yang diberikan pihak kementerian melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur antara lain 34 tenda kelas darurat, 20 tenda lain, 185 paket keluarga tanggap darurat, 800 paket perlengkapan belajar, dan 200 meja lipat untuk pendidikan di PAUD. Kemendikbudristek juga menyumbang logistik-logistik lainnya seperti kit remaja, alat permainan edukatif untuk PAUD, paket buku bacaan, sembako, pakaian dan obat-obatan untuk warga pendidikan.

"Selain itu, saat ini juga sudah tersedia layanan pendidikan darurat di kantor Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Cianjur," ujar Nadiem.

Dia berharap bantuan yang diberikan Kemendikbudristek dapat meringankan kesulitan warga pendidikan di Cianjur. Menurut Kemendikbudristek, selanjutnya bantuan-bantuan akan terus ditingkatkan, terutama bantuan yang diberikan oleh para pegawai di lingkup kementerian tersebut.

"Dan kami juga terus memastikan agar bantuan dan dukungan dapat tersalurkan dengan cepat untuk mempercepat pemulihan kondisi," kata dia.

"Mari kita berdoa dan terus bergotong-royong dan saling membantu untuk kebangkitan Cianjur," demikian Nadiem, menambahkan.

 

 

 

Infografis Serius Sikapi Potensi Tsunami Akibat Megathrust - (Republika)

 
Berita Terpopuler