Kerja Sama dengan Pusat, DKI Konversi Kendaraan Listrik Bertahap

Langkah ini diklaim menjadi dukungan demi perbakan kendaraan dan polusi di Jakarta.

Republika/Zainur Mahsir Ramadhan
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.
Rep: Zainur Mahsir Ramadhan Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mengatakan, pihaknya akan melanjutkan transformasi bertahap kendaraan listrik di Jakarta melalui beberapa langkah. Upaya itu, diklaim menjadi dukungan demi perbakan kendaraan dan polusi di Jakarta.

Baca Juga

Heru mengatakan, hal ini diharapkan bisa melanjutkan akselerasi peralihan dari bahan bakar fosil ke kendaraan berbasis listrik. Dia memerinci, langkah pertama dan kedua dalam akselerasi itu, berupa pembelian bus listrik dan percepatan implementasi kendaraan dengan kerjasama pihak terkait sudah berjalan dilakukan. 

"Tentunya kita telah melakukan hal ini pada kendaraan umum, seperti Transjakarta, dan ini secara bertahap dilakukan konversi. Lalu untuk (kendaraan) yang baru kita beli Electric Vehicle yang secara dua tahun ini sudah terprogram," ujar Heru setelah melakukan konvoi kendaraan motor listrik dengan jajaran Pemerintah Pusat dari Balai Kota DKI hingga Bundaran HI, Ahad (20/11/2022). 

Dalam konvoi kendaraan motor listrik "Electric Vehicle Funday" itu, Heru ditemani oleh Menhub Budi Karya Sumadi, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Kepala Staf Kepresidenan Jendral (purn) TNI Moeldoko, Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi, dan public figure Andre Taulany. Heru melanjutkan, ke depan acara kendaraan listrik di DKI akan diupayakan pihaknya demi mentransformasikan dan mempromosikan kendaaran listrik di DKI.

Lebih jauh, dirinya juga menegaskan untuk terus memperkuat koordinasi dan kerja sama dengan stakeholder terkait, terutama ketiga Kementerian. Tujuannya, agar penggunaan kendaraan berbasis listrik bisa digunakan lebih masif nantinya.

"Kita bisa memulai dari kendaraan Dinas (agr) lebih mudah, karena bisa dianggarkan. Nah tinggal kendaraan untuk kebersihan, tinggal koordinasi dengan Kemenhub,” tutur dia. 

 

 

 

Bagi masyarakat, dia menjanjikan kendaraan listrik yang akan bebas dari ganjil genap mengingat tanpa adanya emisi dan anti bising. “Ini kita upayakan dalam mendukung  program PLN yang surplus terhadap listrik," tuturnya.

Sementara itu, Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi, menjelaskan, pihaknya akan mempromosikan Electric Vehicle, khususnya kendaraan bermotor roda dua, selama empat pekan dari sekarang. Hal ini, kata dia, menjadi langkah untuk mengurangi emisi dan secara bertahap mengurangi ketergantungan BBM.

"Idealnya kita bisa irit (bahan bakar) 70 persen, subsidi satu lagi yaitu energi bersih. Hal ini karena bisa dialihkan ke tenaga listrik,” kata Menhub Budi. 

Lebih jauh, Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Jendral (purn) TNI Moeldoko menyepakatinya. Dia menambahkan, kegiatan promosi kendaraan listrik ini sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo yang tertuang dalam Inpres Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.

"Hal ini juga berpengaruh terhadap supplay and demand. Demand-nya meningkat, kita akan ganti kendaraan pemerintah melalui pendekatan transisi. Ini tantangan dan peluang bagi kita dalam mencukupi kebutuhan (bahan bakar listrik). Ini juga peluang bagi pengusaha untuk mencukupi bahan keperluan mobil listrik," jelas Moeldoko.

 

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta berencana menghadirkan 300 unit bus listrik untuk rancangan Tahun Anggaran 2023 guna mendukung transportasi ramah lingkungan di Ibu Kota. "Pengimplementasian 300 unit bus listrik," kata Heru dalam rapat paripurna terkait pandangan umum fraksi untuk RAPBD 2023 di DPRD DKI Jakarta, Rabu (9/11/2022).

Hingga saat ini, BUMD DKI Jakarta, PT TransJakarta sudah mengoperasikan 30 unit bus listrik. Pemprov DKI menargetkan hingga akhir 2022, sudah ada 100 unit bus listrik. 

Meski begitu, Heru dalam penjelasannya, tidak memberikan detail rencana alokasi anggaran yang digunakan untuk menyiapkan 300 unit bus listrik itu. Di sisi lain, Pemprov DKI meningkatkan jaringan layanan angkutan umum dengan memperbanyak rute melalui integrasi angkot (mikrotrans).

Adapun jangkauan layanan angkutan umum sampai September 2022, kata dia, mencapai 86 persen dan ditargetkan terus naik mencapai target 95 persen. "Pertumbuhan pelanggan pada 2023 diproyeksikan naik sebesar 51 persen dibandingkan 2022," ucapnya.

 

 

 
Berita Terpopuler