Ramadhan di UEA Diprediksi Dimulai pada Maret 2023

Ramadhan diprediksi akan dimulai pada 23 Maret 2023 dan berlangsung selama 29 hari.

Pixabay
Ilustrasi Ramadhan. Ramadhan di UEA Diprediksi Dimulai pada Maret 2023
Rep: Rr Laeny Sulistyawati Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Hitung mundur bulan puasa Ramadhan dimulai dengan hanya 135 hari tersisa. Menurut perhitungan astronomi, bulan suci akan jatuh pada 23 Maret 2023 dan berakhir pada 20 April 2023.

Ketua Dewan Direksi Emirates Astronomy Society Ibrahim Al Jarwan yang juga anggota Uni Arab untuk Astronomi dan Ilmu Antariksa (AUASS) memperkirakan Ramadhan akan dimulai pada 23 Maret 2023 dan berlangsung selama 29 hari.
"Jam puasa akan mencapai sekitar 14 jam dan bervariasi sekitar 40 menit dari awal bulan hingga akhir bulan," katanya, seperti dikutip dari Gulf News, Selasa (8/11/2022).

Baca Juga

Dia menjelaskan, hilal baru Ramadhan akan terlihat pada Selasa, 21 Maret 2023 pukul 21.23 WIB. Kemudian, Al Jarwan memperkirakan Idul Fitri jatuh pada Jumat, 21 April 2023. Pada hari pertama Ramadhan, warga Uni Emirat Arab (UEA) yang menjalankan ibadah Ramadhan akan berpuasa sekitar 13,30 jam, sementara mereka akan berpuasa 14,13 jam di hari terakhir bulan suci.

Apa itu Ramadhan?

Ramadhan adalah bukan kesembilan dalam kalender Islam. Bulan ini dianggap sebagai bulan paling suci dalam setahun karena bulan dimana Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada malam lailatul qadar, salah satu dari 10 malam terakhir Ramadhan.

Ramadhan adalah bulan ketakwaan, amal, dan berkah. Selama Ramadhan, umat Islam yang mampu diwajibkan untuk menahan diri dari makan dan minum dari fajar hingga senja. Puasa adalah salah satu rukun iman Islam.

Kalender Islam memiliki 354 hari. Oleh karena itu, Ramadhan tiba 11 hari lebih awal di setiap tahun berikutnya di kalender Gregorian. Orang-orang menyapa dengan mengucapkan 'Ramadhan Kareem' yang berarti 'Selamat Ramadhan'.

Bagaimana Ramadhan yang diamati di UEA?

Tradisi Ramadhan di UEA dimulai pada pertengahan Syakban (bulan sebelum Ramadhan). Harinya dikenal sebagai Hagg Al Layla. Anak-anak Emirat mengenakan pakaian terbaik mereka dan pergi ke rumah-rumah di daerah tetangga membacakan lagu dan puisi.

Para tetangga menyebut mereka dengan manisan dan kacang-kacangan yang dikumpulkan oleh anak-anak dalam tas kain tradisional. Ada dua makanan utama di Ramadhan yaitu sahur dan buka puasa.

Mengikuti contoh Nabi Muhammad SAW, puasa dibatalkan dengan kurma dan susu mentega di seluruh dunia Islam. Di malam pertama Ramadhan, keluarga berkumpul di rumah kepala keluarga laki-laki, biasanya kakek untuk berbuka puasa pertama mereka.

Di UEA dan negara GCC lainnya, kura dianggap sebagai roti gurun. Gars, remah roti dengan kurma dan kapulaga adalah hidangan manis Emirat yang populer selama Ramadhan. Hidangan umum lainnya adalah Harees dan Threed.

Menembak meriam (Midha Al iftar) merupakan bagian satu kesatuan budaya Islam dan terjadi di banyak daerah seluruh negeri. Itu dapat didengar 8 sampai 10 kilometer jauhnya. Ini menandakan saat ketika umat Islam dapat berbuka puasa. Tradisi ini sudah dikenal masyarakat sejak pemerintahan mendiang Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, presiden UEA.

Anak-anak menunggu suaranya. Bagi mereka, meriam berbuka puasa adalah hal yang paling menyenangkan yang terjadi selama bulan suci, selain manisan dan makanan serta kegiatan khusus lainnya yang disediakan untuk mereka. Anggota militer UEA menjalankan tradisi ini dengan tindakan pencegahan keamanan yang sesuai.

Mereka yang mengalami halangan tertentu seperti sakit atau hamil tidak wajib berpuasa sesuai anjuran tenaga kesehatan. Yang sedang dalam perjalanan boleh berpusa nanti. Anak-anak tidak diwajibkan berpuasa sampai mereka mencapai pubertas, meskipun banyak yang masih melakukannya karena pilihan. Selain menahan diri dari makan, minum, dan merokok, umat Islam juga harus menahan diri dari ucapan dan perilaku yang berdosa.

Selain sholat lima waktu, pria dan wanita Muslim melakukan sholat Tarawih setiap bari setelah sholat Isya di tengah malam. Selama 10 hari terakhir, banyak Muslim yang setia menghabiskan sepanjang hari di masjid, berdoa dan membaca Alquran terkait Lailatul Qadar, malam turunnya wahyu pertama Alquran. 

Membaca bab yang berbeda di Alquran setiap harinya dihargai sepanjang Ramadhan. Mengamati adzan memberikan pengalaman spiritual. Sudah saatnya umat Islam mempraktikkan disiplin diri, pengorbanan, dan empati mereka kepada yang kurang beruntung. Ini mendorong kemurahan hati dan beramal.

 
Berita Terpopuler