KSEI: Jumlah Investor Pasar Modal Melonjak 9,54 juta Per Agustus 2022

KSEI menyebut terjadi peningkatan 27,38 persen jumlah investor pasar modal

Republika
Pada Agustus 2022, menurut data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) jumlah investor pasar modal sebanyak 9,54 juta investor. Jika dibandingkan dengan Desember 2021 sebanyak 7,48 juta investor, jumlah tersebut meningkat sebesar 27,38 persen.
Rep: Novita Intan Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seiring meningkatnya minat dan kesadaran masyarakat akan investasi di pasar modal terutama  saham, jumlah investor di pasar modal mengalami kenaikan secara drastis. Hal ini sejalan perkembangan teknologi digital yang semakin memudahkan banyak kalangan masyarakat dapat berinvestasi di pasar modal.

Pada Agustus 2022, menurut data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) jumlah investor pasar modal sebanyak 9,54 juta investor. Jika dibandingkan dengan Desember 2021 sebanyak 7,48 juta investor, jumlah tersebut meningkat sebesar 27,38 persen.

Di samping itu, hampir 59,22 persen dari total jumlah investor ini didominasi oleh milenial dan generasi Z yang mana berusia di bawah 30 tahun. Dalam kurun waktu lima, jumlah investor ini terus mengalami peningkatan delapan kali lipat.

Meningkatnya jumlah investor ini juga dipengaruhi oleh manfaat pasar modal yang dirasakan baik bagi perusahaan, pemerintah, maupun masyarakat. Selain dapat menjadi sarana investasi bagi  masyarakat, pasar modal juga bisa menjadi sarana pendanaan bagi perusahaan maupun pemerintah.

Pasar modal memiliki kemampuan untuk menyediakan modal dalam jangka panjang dan tanpa batas. Selain itu, bagi masyarakat pasar modal juga bisa menjadi sarana meningkatkan finansial dan solusi sukses bagi entrepreneur.

 

Sebagai pelaku pasar modal yang aktif, tentu masuk ke bursa saham memiliki tujuan utama untuk mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli saham. Dalam mencari keuntungan, bursa saham memang ladang yang sangat efektif. Namun, pada kenyataannya keuntungan tersebut belum dinikmati oleh semua orang.

Banyak investor yang gagal memperoleh keuntungan yang akhirnya cut loss atau meminimalkan potensi kerugian pada suatu posisi, karena lack of preparation atau kurangnya persiapan. Dalam berinvestasi, kesuksesan tidak diukur dari berapa persen capital gain namun seberapa siap dalam menghadapi pasar modal.

Salah satunya, mengukur risk and reward, menjadi perbedaan yang paling terlihat bagi investor profesional dan pemula. Pengetahuan mengenai konsep risk and reward merupakan salah satu faktor yang penting dalam money management, karena banyak investor yang gagal karena tidak mengetahui kapan mereka harus keluar.

Maka dari itu, edukasi mengenai pasar modal menjadi sangat penting sebelum terjun berinvestasi. Memahami hal tersebut, dengan hastag Kamu Ga Sendirian,  Anthony sebagai pemateri sekaligus founder PanenSAHAM yang telah berkecimpung di pasar modal selama 18 tahun, memberikan edukasi gratis mengenai pasar modal secara offline dan online. 

“Edukasilah mengenai pasar modal sejak dini dan perhatikan resiko serta rewardnya,” ujarnya, Rabu (2/11/2022).

Berjalan sejak 2009, saat ini PanenSAHAM telah memiliki 12 cabang tempat komunitas,dan 370 titik tempat sharing antar anggota komunitas di Indonesia. PanenSAHAM telah mengembangkan stasiun radio streaming, saluran zoom dan portal E-Learning dukungan belajar online.

 

Selain itu, PanenSAHAM juga memiliki aplikasi support yaitu Monika, yang merupakan kalkulator saham dan berfungsi untuk menganalisa saham, mempermudah proses belajar saham, screening saham dan pengambilan keputusan secara mandiri membeli dan menjual saham sesuai kriteria pemakai. “Tidak ada yang instan di dunia ini, semua butuh proses,” ucapnya.

 
Berita Terpopuler