Sebanyak 888 Penerbangan dari Guangzhou Batal Setelah Ada Temuan Baru Kasus Covid-19

Kasus baru Covid-19 di Guangzhou berasal dari lokal, provinsi lain, dan luar negeri.

Antara/Fikri Yusuf
Petugas berada di dekat pesawat maskapai China Southern Airlines tujuan Guangzhou, China, di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Selasa (4/2/2020). Penerbangan dari dan ke Guangzhou, China dibatalkan setelah ditemukannya klaster baru kasus Covid-19.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sebanyak 888 jadwal penerbangan dari dan ke Bandar Udara Internasional Baiyun, Guangzhou, China, dibatalkan akibat temuan baru kasus Covid-19. Jadwal penerbangan yang dibatalkan oleh pihak Bandara Baiyun itu terjadi hingga Senin (31/10/2022) pukul 12.00 waktu setempat (11.00 WIB) sebagaimana data Flight Master, penyedia jasa informasi penerbangan.

Dikutip media China, Selasa (1/11/2022). Otoritas Kota Guangzhou menyatakan bahwa kasus baru tersebut berasal dari provinsi lain di China dan luar negeri selain juga warga lokal.

Baca Juga

Salah satu perusahaan setempat melaporkan adanya 527 kasus Covid-19 yang ditularkan secara lokal pada Ahad (30/10). Sejak 1 Oktober 2022, 260 kasus Covid-19 telah tertangani. Tidak hanya klaster penerbangan, kasus positif ditemukan di kalangan pengemudi, wisatawan, pelajar, dan lain-lain.

"Kasus Covid-19 diimpor melalui berbagai jalur, seperti udara, kereta api, kargo, dan mobil pribadi. Orang-orang yang tesnya positif berasal dari kalangan sopir kargo, wisatawan, pelajar, dan mereka yang datang ke Guangzhou untuk urusan perawatan kesehatan," kata Deputi Direktur Komisi Kesehatan Kota Guangzhou, Zhang Yi, kepada pers.

Menurut Zhang, mereka memiliki riwayat perjalanan yang kompleks, mulai permukiman, kafe, rumah sakit, sekolahan, pusat perbelanjaan, hingga pasar grosir. Pergerakan orang yang begitu padat itu telah mengakibatkan peningkatan kasus dalam beberapa hari terakhir.

Zhang mengakui masih adanya kelemahan dalam pencegahan Cpvod-19, khususnya di sekolahan karena murid taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan sekolah menengah rata-rata tertular dari anggota keluarga yang tinggal bersama mereka. Sementara itu, mahasiswa terinfeksi oleh teman sekelas mereka atau masyarakat yang lain.

Sebanyak 521 dari 527 kasus yang ditularkan secara lokal yang dilaporkan pada Ahad terdeteksi dari lokasi karantina. Enam lainnya kasus ditemukan melalui skrining komunitas atau rumah sakit.

Zhang mengingatkan masyarakat agar mengurangi kegiatan di luar yang tidak perlu dan menghindari kegiatan massal. Guangzhou, Ibu Kota Provinsi Guangdong di wilayah selatan China, merupakan jalur penerbangan internasional paling padat. Kota itu juga dikenal sebagai pusat grosir terbesar China dan rujukan perawatan kesehatan bertaraf internasional.

 
Berita Terpopuler