Studi Ungkap Jenis Obat Kumur yang Bisa Bunuh SARS-CoV-2 dalam Hitungan Menit

Tidak semua obat kumur bisa beri efek perlindungan terhadap SARS-CoV-2.

Flickr
Obat kumur. Menurut studi terbaru dalam jurnal Scientific Reports, jenis obat kumur yang memiliki kemampuan untuk membunuh SARS-CoV-2 adalah yang memiliki kandungan cetylpyridinium chloride.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain mengoptimalkan kebersihan mulut dan gigi, penggunaan obat kumur rupanya bisa menyingkirkan virus SARS-CoV-2 dalam waktu singkat. Namun, mungkin tak semua mouthwash bisa memberikan efek perlindungan seperti ini.

Seperti diketahui, virus penyebab Covid-19 itu tak hanya menyerang sel-sel di saluran pernapasan. Virus ini juga bisa menyerang sel-sel yang ada di lapisan mulut. Di sinilah penggunaan obat kumur bisa berperan dalam melindungi tubuh dari ancaman SARS-CoV-2.

Menurut studi terbaru dalam jurnal Scientific Reports, jenis obat kumur yang memiliki kemampuan untuk membunuh SARS-CoV-2 adalah yang memiliki kandungan cetylpyridinium chloride. Menurut studi, mouthwash dengan cetylpyridinium chloride bisa membunuh SARS-CoV-2 dalam hitungan menit.

Studi juga menemukan bahwa kadar konsentrasi cetylpyridinium chloride yang rendah sudah bisa memberikan efek perlindungan tersebut. Selain menbunuh SARS-CoV-2, penggunaan mouthwash dengan cetylpyridinium chloride juga dapat mengurangi muatan virus SARS-CoV-2 yang ada di dalam mulut.

Ada beberapa zat kimia lain yang juga bisa memberikan efek serupa. Akan tetapi, cetylpyridinium chloride (CPC) memiliki kelebihan karena tak memiliki rasa serta bau.

Manfaat cetylpyridinium chloride dalam membunuh SARS-CoV-2 ini diketahui setelah tim peneliti melakukan pengujian pada sel-sel yang dikultur. Hanya dalam 10 menit, senyawa itu bisa menonaktifkan kemampuan SARS-CoV-2 untuk masuk ke dalam sel.

Lebih lanjut, tim peneliti menemukan bahwa obat kumur dengan kandungan CPC bekerja lebih baik dibandingkan hanya menggunakan CPC saja. Tim peneliti juga menemukan bahwa air liur manusia tampak tidak menyebabkan perubahan pada efek dari CPC.

Seperti diketahui, saat ini ada beragam varian virus penyebab Covid-19 yang beredar di tengah masyarakat. Menurut studi, obat kumur dengan cetylpyridinium chloride memberikan efek yang sama, baik pada varian alpha, beta, maupun gamma. Hal ini menunjukkan bahwa efek mouthwash seperti ini bisa bekerja pada berbagai strain virus SARS-CoV-2.

Baca Juga

Berdasarkan temuan ini, tim peneliti sedang mencari tahu bagaimana cara memanfaatkan obat kumur dengan CPC pada individu yang sudah terinfeksi dengan virus SARS-CoV-2. Selain studi yang dilakukan di Jepang ini, studi berbeda yang dilakukan oleh tim peneliti dari Cardiff University, Inggris, juga menunjukkan hal serupa.

Studi tersebut menemukan bahwa obat kumur bisa membunuh SARS-CoV-2 di air liur dengan efektivitas 99,8 persen. Studi ini dilakukan pada 27 pasien di rumah sakit dengan menggunakan empat jenis obat kumur. Sebagian besar dari obat kumur yang digunakan dalam studi ini juga mengandung cetylpyridinium chloride.

Hasil studi menunjukkan bahwa berkumur dengan mouthwash selama 30 detik sudah cukup untuk bisa mengeliminasi SARS-CoV-2. Sebanyak tiga dari tujuh liur pasien juga tak menunjukkan keberadaan virus SARS-CoV-2 hidup setelah berkumur satu kali.

Meski studi menunjukkan bahwa obat kumur bisa memberikan perlindungan, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa berkumur dengan mouthwash bisa digunakan sebagai obat bila sakit Covid-19 sudah terjadi. Alasannya, kegiatan berkumur dengan mouthwash tidak bisa mencapai saluran pernapasan atau paru-paru.

 
Berita Terpopuler