Bank Muamalat Catat Pendaftar Haji Perseroan Tumbuh 50 Persen

Bank Muamalat menguasai 42 persen pangsa pasar haji plus dan 14 persen haji reguler.

Republika/Putra M. Akbar
Nasabah mencoba fitur Pembukaan Rekening Tabungan Jamaah Haji (RTJH) dan Pembayaran Setoran Awal Porsi Haji saat peluncurannya di Jakarta, Selasa (26/4/2022). PT Bank Muamalat Indonesia Tbk meluncurkan fitur Pembukaan Rekening Tabungan Jamaah Haji (RTJH) dan Pembayaran Setoran Awal Porsi Haji melalui aplikasi mobile banking Muamalat DIN dengan cara nasabah membayar setoran awal pendaftaran haji sebesar Rp 25.000.000 melalui aplikasi Muamalat DIN untuk mendapatkan nomor porsi yang ditentukan oleh Kementerian Agama. Bank Muamalat Catat Pendaftar Haji Perseroan Tumbuh 50 Persen
Red: Ani Nursalikah

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatat jumlah pendaftar haji perseroan tumbuh sebesar 50 persen secara year on year (yoy) atau berada di atas pertumbuhan industri yang sebesar 22 persen (yoy) pada September 2022. Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K Permana menyampaikan saat ini menguasai 42 persen pangsa pasar haji plus dan 14 persen haji reguler.

Baca Juga

Dia menjelaskan telah memiliki fitur Pembukaan Rekening Tabungan Jemaah Haji (RTJH) dan Pembayaran Setoran Awal Porsi Haji pada aplikasi mobile banking Muamalat Digital Islamic Network (DIN).

"Inovasi ini memudahkan calon jamaah haji di tanah air melakukan pendaftaran haji tanpa harus datang langsung ke kantor cabang," kata Permana saat menerima kunjungan dari National Hajj Commission of Nigeria, melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin (10/10/2022).

Menurut dia, digitalisasi menjadi kunci dari penyelenggaraan ibadah haji yang efektif dan efisien. Ia pun optimistis calon jamaah haji Indonesia yang menggunakan fitur pendaftaran haji secara daring akan terus bertumbuh sejalan dengan kebutuhan di era digital.

Dengan itu, ia akan terus melakukan inovasi dalam hal digitalisasi pendaftaran haji dan juga memberikan edukasi kepada anak muda untuk mempersiapkan ibadah haji secara optimal dan terencana sejak dini. Sebelumnya, terkait pembiayaan ke sektor retail, ia telah menyampaikan akan fokus menyasar segmen ekosistem Islam, seperti haji dan umroh.

"Jadi kita mau fokus pada ekosistem Islami, ekosistem haji dan umroh karena sudah betul-betul di-stop down dari BPKH," kata Permana.

Ke depan, dia berharap perseroan dapat lebih agresif menyalurkan pembiayaan dengan dukungan infrastruktur yang lebih siap serta situasi ekonomi yang lebih kondusif. Dalam kesempatan ini, delegasi yang dipimpin oleh Alhaji Zikrullah Kunie Hassan dari National Hajj Commission of Nigeria berkunjung ke Indonesia dalam rangka mempelajari tata kelola keuangan dan penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia. Selain itu, juga menghadiri Konferensi Haji Internasional sebagai rangkaian kegiatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF).

 

 
Berita Terpopuler