36 Keluarga di Bengkulu Utara Terisolasi karena Jembatan Putus

Jembatan ini merupakan satu-satunya akses jalan warga untuk keluar dari dusun.

ANTARA/Raisan Al Farisi
ebanyak 36 keluarga di Desa Gembung Raya Kecamatan Napal Putih masih terisolir karena jembatan putus setelah air sungai di daerah itu meluap. (ilustrasi)
Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkulu Utara menyebutkan hingga saat sebanyak 36 keluarga di Desa Gembung Raya Kecamatan Napal Putih masih terisolasi karena jembatan putus setelah air sungai di daerah itu meluap. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bengkulu Utara Eka Hendri mengatakan, jembatan tersebut hingga saat ini belum diperbaiki.

Baca Juga

"Sampai hari ini akses jalan warga di Dusun Tiga tersebut belum diperbaiki," kata Eka, Rabu (21/9/2022).

Ia menjelaskan jembatan gantung yang memiliki panjang sekitar 21 meter dan lebar 1,8 meter ini putus karena luapan air sungai akibat hujan deras beberapa hari lalu. Sebanyak 36 keluarga yang berada di Dusun Tiga Desa Gembung Raya masih terisolir dan tidak dapat keluar dari dusun menuju pusat desa.

Jembatan gantung yang putus tersebut merupakan satu-satunya akses jalan warga untuk keluar dari dusun dan akibat bencana tersebut mengganggu aktivitas masyarakat sekitar. Meskipun masyarakat tidak dapat melakukan aktivitas di luar dusun, namun BPBD Kabupaten Bengkulu Utara memastikan kondisi masyarakat untuk sementara masih aman.

"Termasuk juga untuk kebutuhan masyarakat untuk makan sehari-hari sampai dengan saat ini juga masih aman," ujarnya. Pihaknya terus mendistribusikan bahan kebutuhan pokok seperti mi instan dan beras serta akan menyalurkan makanan siap saji dari Kementerian Sosial.

 
Berita Terpopuler