Penyebab Kebakaran 30 Rumah Adat Wainyapu Masih Diselidiki

Beberapa titik api masih menyala di Kampung Wainyapu.

Antara/Darwin Fatir
Pengunjung mengamati rumah adat di Kampung Adat Waiyapu, Desa Wainyapu, Kecamatan Kodi Balaghar, Kabupaten Sumba Daya Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, (25/2/2016). Puluhan rumah adat di kampung tersebut terbakar pada Selasa (20/9/2022) dini hari.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kepolisian Resor Sumba Barat Daya, NTT masih menyelidiki penyebab kebakaran 30 unit rumah adat di kampung adat Uma Kahumba di Kampung Wainyapu, Desa Wainyapu, Kecamatan Kodi Balaghar. Insiden kebakaran terjadi pada Selasa (20/9/2022) pukul 01.20 WITA dini hari.

Kapolres Sumba Barat Daya AKBP Sigit Harimbawan mengatakan warga tengah dievakuasi dari Kampung Wainyapu. Beberapa titik api masih menyala di kawasan itu.

Ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Di sisi lain, kerugian materi yang diderita warga dinilai cukup besar.

"Anggota masih berada di tempat kejadian perkara untuk mendata kerugian yang dialami oleh masyarakat di kampung adat itu," kata Kapolres dikonfirmasi dari Kupang, Selasa (20/9/2022) siang.

Selain itu, aparat kepolisian juga membantu membawa barang-barang berharga warga setempat yang masih bisa diselamatkan. Terkait informasi awal penyebab kebakaran, Kapolres Sumba Barat Daya mengatakan pihaknya masih mengumpulkan informasi dari sejumlah saksi mata.

Baca Juga

Budayawan asal Sumba Pater Robert Ramone dihubungi terpisah mengaku sedih dengan berbagai kejadian kebakaran rumah adat yang terjadi di pulau Sumba tersebut. Ia mengatakan sejumlah rumah adat baru dibangun beberapa waktu lalu berkat bantuan dari pemerintah pusat dan beberapa donatur lainnya.

"Ini (program) besar sekali di seluruh Sumba," kata dia.

 
Berita Terpopuler