Sering Mengidam Makanan Jenis Ini Bisa Jadi Gejala Diabetes

Mengidam karbohidrat pada diabetesi berkaitan dengan kontrol glikemik yang buruk.

Republika/Wihdan Hidayat
Diet sehat (Ilustrasi). Selain mengidam karbohidrat, diabetes tipe 2 juga dapat memunculkan beberapa gejala lain.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada tahap awal, diabetes tipe 2 sering kali tak memunculkan gejala sehingga tak disadari oleh pengidapnya. Mengidam jenis makanan tertentu bisa menjadi petunjuk bahwa seseorang mungkin kena diabetes tipe 2.

Kaitan antara mengidam (food craving) dengan diabetes tipe 2 ini diungkapkan dalam sebuah studi terbaru yang melibatkan 210 partisipan. Sebanyak 105 partisipan telah terdiagnosis dengan diabetes tipe 2, dan 105 partisipan lain merupakan individu yang sehat.

Dalam studi ini, para partisipan diminta untuk mengisi survei mengenai food craving. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah perubahan kadar gula darah dapat memperkuat preferensi seseorang terhadap makanan tertentu.

Hasil studi menunjukkan bahwa kelompok yang menderita diabetes tipe 2 memiliki skor craving atau skor mengidam karbohidrat yang lebih tinggi. Akan tetapi, kelompok pengidap diabetes memiliki skor mengidam lemak yang lebih rendah dibandingkan kelompok individu sehat.

"Mengidam karbohidrat pada pasien diabetes berkaitan dengan kontrol glikemik yang buruk," ungkap tim peneliti, seperti dikutip dari laman Express, Selasa (13/9/2022).

Studi dalam jurnal Physiology and Behaviour juga menemukan adanya hubungan antara diabetes, khususnya kondisi hipoglikemia, dengan peningkatan rasa mengidam karbohidrat. Menurut studi, orang dengan kondisi hipoglikemia atau gula darah rendah, cenderung lebih sering mencari makanan dengan kandungan karbohidrat yang tinggi.

Selain mengidam karbohidrat, diabetes tipe 2 juga dapat memunculkan beberapa gejala lain. Gejala tersebut meliputi peningkatan frekuensi berkemih, rasa haus terus-menerus, rasa lapar berlebihan, kelelahan atau kurang energi, pandangan kabur, luka sulit sembuh, penurunan berat badan tanpa sebab, dan rasa kesemutan atau kebas di tangan atau kaki.

Baca Juga

Cara terbaik mengenali diabetes tipe 2
Terlepas dari ada atau tidaknya gejala yang muncul, edukator diabetes dari Klinio, Gary Scheiner, mengatakan cara terbaik untuk mengenali diabetes tipe 2 adalah lewat skrining tahunan. National Health Service di Inggris menganjurkan masyarakat untuk melakukan skrining diabetes tahunan menggunakan tes HbA1c.

Tes darah ini dapat memberikan gambaran mengenai kondisi kontrol gula darah seseorang dalam tiga bulan ke belakang. "Dengan (skrining tahunan) ini, diabetes bisa dideteksi pada tahap awal dan diobati dengan obat-obatan yang minimal," kata Scheiner.

Jenis-jenis tes gula darah. - (Republika)

Tak hanya mendeteksi diabetes, skrining tahunan juga dapat mendeteksi kondisi pradiabetes. Bila pradiabetes ditemukan lebih awal, orang bisa menjalani berbagai upaya intervensi agar tak terkena diabetes tipe 2.

Mendeteksi diabetes tipe 2 lebih awal juga memungkinkan orang untuk mengontrol penyakit mereka lebih dini. Dengan begitu, mereka dapat terhindar dari berbagai komplikasi yang mungkin muncul akibat buruknya kontrol gula darah, seperti penyakit kardiovaskular, kerusakan saraf, kerusakan ginjal, kerusakan kaki, hingga kerusakan mata.

"Karena inilah, Anda perlu memantau kesehatan Anda secara rutin dan melakukan pemeriksaan secara berkala," ujar Scheiner.

 
Berita Terpopuler