Bakteri dalam Mulut Bisa Sebabkan Sinusitis, Bagaimana Cara Cegah Infeksinya?

Sebaliknya, infeksi sinus juga bisa membuat sakit gigi.

ANTARA/Maulana Surya/foc.
Tim medis Rumah Sakit Gigi dan Mulut Soelastri memeriksa kesehatan gigi siswa SMP Al-Azhar Syifa Budi di Solo, Jawa Tengah, Rabu (23/3/2022). Ada sejumlah langkah yang bisa orang lakukan demi mencegah masalah pada gigi, termasuk infeksi dan gigi berlubang.
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakteri dalam mulut penyebab infeksi gigi dapat menyebabkan sinusitis. Risiko itu ada salah satunya karena terkait posisi anatomis akar gigi geraham, menurut dokter gigi spesialis konservasi gigi Hanny Ilanda.

Drg Hanny menjelaskan, sinus merupakan beberapa pasang ruang kosong yang terhubung ke rongga hidung. Sementara sinus maksilaris adalah rongga sinus terbesar yang letaknya berada di bawah mata dan di atas gigi geraham rahang atas.

Akar gigi geraham rahang atas umumnya berada sangat dekat dengan dasar sinus maksilaris. Bahkan, pada beberapa kasus, ada yang akar giginya menyatu dengan dasar sinus.

"Posisi anatomis tersebutlah yang menyebabkan infeksi gigi yang meluas hingga ke akar bisa menyebabkan sinusitis," kata drg Hanny yang berpraktik di Dental Specialist Clinic RS Pondok Indah-Puri Indah itu melalui keterangan tertulisnya, Senin (12/9/2022).

Begitu juga sebaliknya, radang yang terjadi pada sinus akan menyebabkan sakit pada gigi di bawahnya. Menurut drg Hanny, apabila sudah terjadi kondisi ini, maka tak hanya perawatan pada gigi yang harus dilakukan, melainkan juga disertai dengan penanganan sinusitis dengan terapi antibiotik dan obat-obatan penunjang.

Drg Hanny mengatakan, ada sejumlah langkah yang bisa orang lakukan demi mencegah masalah pada gigi, termasuk infeksi dan gigi berlubang. Langkah ini antara lain menyikat gigi pada pagi hari sesudah sarapan dan malam hari sebelum tidur serta menggosok lidah selama 30 detik untuk mengurangi jumlah bakteri dalam mulut.

Langkah lainnya ialah menggunakan dental floss agar sisa makanan yang tersangkut di celah-celah gigi dapat terangkat. Berkumur dengan mouthwash (yang tidak mengandung alkohol) juga diperlukan untuk mengoptimalkan pembersihan gigi.

Baca Juga

Selain itu, menghindari konsumsi makanan setelah menyikat gigi pada malam hari, mengurangi konsumsi makanan yang manis dan lengket, memperbanyak konsumsi buah-buahan dan sayur pun sangat dianjurkan. Drg Hanny juga mengingatkan pentingnya memperkuat gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluoride.

Tiap orang juga perlu mengganti sikat gigi setiap dua bulan pemakaian dan atau ketika bulu-bulu sikat gigi sudah mekar. Lalu, jaga sikat gigi selalu kering jika tidak digunakan agar tidak berlumut dan berjamur.

Langkah lainnya ialah rutin memeriksakan diri ke dokter gigi setiap enam bulan sekali untuk mendapatkan perawatan gigi dan rongga mulut yang sesuai dengan kondisi gigi dan mulut. Drg Hanny menyebutkan beberapa perawatan yang dapat dilakukan oleh dokter gigi dalam pemeriksaan rutin, antara lain pemeriksaan seluruh permukaan gigi, membersihkan gigi dari berbagai plak dan noda akibat rokok, teh, ataupun kopi, penambalan dilakukan ketika ditemukan karies.

"Selain itu, pembersihan karang gigi dengan scaller dan jika gigi sudah terbebas dari masalah, maka seluruh permukaan gigi dioles dengan fluoride yang berfungsi melindungi gigi dari karies," kata drg Hanny.

 
Berita Terpopuler