Truss Hilangkan Pria Kulit Putih di Kementerian Utama Inggris

Jajaran atas bisnis, peradilan, dan PNS masih didominasi oleh kulit putih.

AP/Kirsty Wigglesworth
Liz Truss tiba di Kantor Pusat Konservatif di Westminster setelah memenangkan kontes kepemimpinan Partai Konservatif di London, Senin, 5 September 2022. Liz Truss akan menjadi Perdana Menteri baru Inggris setelah audiensi dengan Ratu Inggris Elizabeth II pada Selasa 6 September
Rep: Dwina Agustin Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris yang baru Liz Truss telah memilih kabinet tanpa pria kulit putih untuk menjabat posisi empat menteri penting. Keputusan ini menjadi momen pertama dalam sejarah Inggris.

Baca Juga

Truss menunjuk Kwasi Kwarteng yang orang tuanya berasal dari Ghana sebagai menteri keuangan kulit hitam pertama Inggris. Sementara James Cleverly adalah menteri luar negeri kulit hitam pertama yang ibunya berasal dari Sierra Leone dan ayahnya berkulit putih.

Suella Braverman yang orang tuanya datang ke Inggris dari Kenya dan Mauritius enam dekade lalu menggantikan Priti Patel sebagai menteri dalam negeri etnis minoritas kedua. Dia akan bertanggung jawab atas polisi dan imigrasi.

Keragaman yang berkembang sebagian berkat dorongan Partai Konservatif dalam beberapa tahun terakhir untuk mengajukan kandidat parlemen yang lebih bervariasi. Pemerintah Inggris sampai beberapa dekade yang lalu sebagian besar terdiri dari pria kulit putih.

Butuh waktu hingga 2002 bagi Inggris untuk menunjuk menteri kabinet etnis minoritas pertamanya ketika Paul Boateng ditunjuk sebagai kepala sekretaris Departemen Keuangan. Kemudian ditunjuk Rishi Sunak yang orang tuanya berasal dari India sebagai pendahulu Kwarteng dalam mengelola keuangan.

"Politik telah mengatur langkahnya. Kami sekarang memperlakukannya sebagai hal yang normal, keragaman ini," kata direktur lembaga pemikir non-partisan British Future yang berfokus pada migrasi dan identitas Sunder Katwala.

"Langkah perubahannya luar biasa," ujarnya,

Tapi, jajaran atas bisnis, peradilan, pegawai negeri dan tentara semuanya masih didominasi kulit putih. Terlepas dari kampanye keragaman partai, hanya seperempat dari anggota parlemen Konservatif adalah perempuan dan enam persen dari latar belakang minoritas.

 

Meski begitu, Partai Konservatif memiliki rekam jejak politik pertama terbaik di antara partai-partai politik utama, termasuk menunjuk perdana menteri Yahudi pertama di Benjamin Disraeli pada 1868. Partai Konservatif telah memilih perdana menteri perempuan Inggris sebanyak tiga kali, Margaret Thatcher, Theresa May, dan sekarang Truss. Anggota parlemen pertama keturunan Asia, Mancherjee Bhownaggree pada 1895, juga berasal dari Konservatif.

Jejak keberagaman sangat terlihat Johnson membentuk Kabinet termuda dan paling beragam secara etnis dalam sejarah ketika terpilih sebagai perdana menteri pada 2019. Tiga menteri keuangannya termasuk dua pria asal Asia Selatan dan satu orang berlatar belakang Kurdi.

Tapi, jejak perubahan mengikuti upaya selama bertahun-tahun oleh mantan pemimpin dan Perdana Menteri David Cameron. Ketika dia mengambil alih pada 2005, partai tersebut hanya memiliki dua anggota parlemen dari 196 etnis minoritas. Dia berusaha untuk memastikan bahwa partainya lebih mirip dengan Inggris modern yang diharapkan untuk dipimpin.

Tahun berikutnya, Cameron memperkenalkan daftar prioritas kandidat perempuan dan minoritas untuk dipilih. Banyak kursi dialokasikan di House of Commons, termasuk Truss adalah penerima manfaat dari dorongan ini.

"Bagian penting untuk memastikan kekuatan dan ketahanan kelompok mana pun, termasuk partai politik, adalah menghindari semua orang berpikir dan bertindak dengan cara yang sama – menghindari pemikiran kelompok,” kata James Arbuthnot yang merupakan anggota dewan pengurus partai komite kandidat ketika Cameron memperkenalkan perubahan.

Tapi Kwarteng telah mengecilkan pentingnya etnisitasnya. Dia mengatakan, meskipun mengalami penghinaan rasis yang tumbuh di tahun 80'an, dia tidak melihat dirinya sebagai simbol siapa pun selain konstituennya di Spelthorne, yang berbatasan dengan pinggiran barat daya London. "Saya benar-benar berpikir bahwa itu bukan masalah besar," katanya setelah ditunjuk sebagai menteri dari Partai Konservatif.

 

"Saya pikir setelah Anda menjelaskan maksudnya, saya tidak berpikir itu adalah sesuatu yang muncul sebanyak itu," ujarnya.

 
Berita Terpopuler