Pertunjukan Mengenang Taylor Hawkins Bertabur Bintang, Dave Grohl: Pemakaman Paling Meriah

Tribute buat Taylor Hawkins digelar Sabtu malam di Wembley.

Al Wagner/Invision/AP, File
Drummer Foo Fighters Taylor Hawkins saat tampil di Pilgrimage Music and Cultural Festival di The Park, Harlinsdale, Franklin, Tennessee, AS Ahad (22 September 2019). Hawkins meninggal dunia setelah overdosis di Kolombia pada Jumat (25/3/2022).
Rep: Rahma Sulistya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vokalis Foo Fighters Dave Grohl mengungkapkan acara tribute buat mendiang drummer Taylor Hawkins benar-benar bertabur bintang. Menjelang pertunjukan yang digelar di Stadion Wembly, Inggris, Sabtu (3/9/2022) malam, Grohl mengatakan bahwa itu akan menjadi "pemakaman paling meriah".

Grohl mengungkapkan isi hatinya kepada teman dekat Taylor, Luke Spiller dari The Struts, tentang rencananya untuk konser. Luke malam itu tampil bersama legenda Queen Brian May dan latihan bersama Roger Taylor.

Baca Juga

"Pekan ini sangat pahit, dan pasti ada saat-saat ketika kita semua harus menahan air mata. Taylor (Hawkins) dan saya adalah teman baik, dan secara musik, kami adalah jiwa yang sama," ungkap Grohl lewat Luke.

Grohl masih bisa mengingat Taylor meneleponnya pada pukul 07.30 pagi waktu setempat hanya untuk sekedar menanyakan apa yang akan dilakukan hari itu. "Pekan ini, kami semua berada di (tempat musik) 606 London, dan saya mengajak Dave ke satu sisi dan berkata, 'Terima kasih banyak telah mempertimbangkan saya untuk terlibat. Saya sangat senang saya dapat berkontribusi dalam beberapa cara’," papar Luke.

"Lalu dia mengatakan kepada saya, 'Ingat saja, ini bukan pemakaman sembarangan. Ini adalah perayaan, dan kami melakukannya di Wembley karena Taylor pantas mendapatkan Wembley. Taylor tidak pantas mendapatkan apa pun selain yang terbaik untuk kartu merahnya'," kata Luke.

Luke setuju dengan Grohl, dan memang menyebut momen itu adalah hari yang tidak akan pernah dilupakan oleh semua orang. Hal tentang Taylor yang paling dia ingat adalah Taylor memiliki kemampuan hebat untuk menyatukan orang-orang, dan kemampuan itu semakin diperkuat lebih dari yang sebelumnya saat dia pergi.

"Dia adalah pria yang luar biasa dan orang yang akan sangat dirindukan. Saya memiliki kenangan indah saat nongkrong di rumahnya, membawakan lagu cover Queen bersama. Ketika saya tahu saya akan tampil dengan Roger dan Brian, saya benar-benar bisa melihatnya tersenyum, dan menepuk punggung saya bahwa saya akan berada di atas panggung bersama mereka," kata Luke.

Jutaan penggemar rock terkejut ketika Taylor ditemukan tewas di sebuah hotel di Bogota, Kolombia, tempat band itu akan bermain di sebuah festival. Penghormatan Sabtu malam adalah penampilan pertama Foo Fighters sejak konser terakhir mereka dengan sang drummer di Argentina pada Maret 2022 lalu.

Luke yang berteman dengan Taylor ketika The Struts mendukung Foo Fighters pada 2018, masih mengingat percakapan terakhirnya dengan Taylor sepekan sebelum drummer itu meninggal. "Dia sangat optimis, dia berada di dalam mobil bersama istrinya, Alison, dan dia bertanya tentang tanggal tur," papar Luke.

Beberapa pekan sebelumnya, mereka berdua juga sempat bertemu untuk bermain di rumah Taylor, dan ia memiliki beberapa hal pribadi yang terjadi. Meskipun memiliki rencana, Taylor duduk dengannya dan membicarakannya. Ketika harus pergi, Taylor memeluknya dan menyuruh Luke segera meninggalkannya.

"Dia sangat baik, berhati hangat, dan memiliki sifat yang brilian. Dia bukan salah satu dari orang-orang yang ingin tampil sebagai 'bintang rock macam itu'. Dan dia tidak pernah berpuas diri, yang merupakan salah satu sifat yang dimiliki semua orang hebat. Dia selalu rendah hati, dan saya rasa dia tidak pernah tahu betapa hebatnya dia sebenarnya," kata Luke.

 
Berita Terpopuler