Memicu Gejala Lepuh Merah Besar, Flu Tomat Telah Menginfeksi 82 Anak

Flu tomat sangat menular dan dikhawatirkan bisa menular juga ke orang dewasa.

republika
Ruam kulit (ilustrasi). Penderita flu tomat mengalami lecet atau lepuh merah seperti tomat yang secara bertahap bisa membesar hingga seukuran tomat.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit baru yang dijuluki flu tomat mengancam anak-anak. Terdeteksi pada 82 anak di India, penyakit infeksi virus ini menyebabkan ruam merah dan gejala yang mirip dengan penyakit penyebab demam lainnya.

Dinamai flu tomat karena memiliki gejala lecet atau lepuh merah seperti tomat yang secara bertahap bisa membesar hingga seukuran tomat. Merujuk jurnal medis The Lancet, dokter mengatakan bahwa flu tomat sangat menular dan dikhawatirkan bisa menular juga ke orang dewasa.

Laporan itu juga menjelaskan, anak-anak berisiko lebih tinggi terkena flu tomat karena infeksi virus umum terjadi pada kelompok usia ini dan penyebarannya kemungkinan melalui kontak dekat. Anak kecil juga rentan terhadap infeksi ini melalui penggunaan popok, menyentuh permukaan yang tidak bersih, serta memasukkan benda langsung ke mulut.

Selain itu, flu tomat juga memunculkan ruam yang menyebabkan iritasi kulit. Seperti halnya infeksi virus lainnya, gejala lebih lanjut termasuk kelelahan, mual, muntah, diare, demam, dehidrasi, pembengkakan sendi, nyeri tubuh, dan gejala seperti influenza umum.

"Mengingat ada kesamaan dengan flu singapura, jika wabah flu tomat pada anak-anak tidak dikendalikan dan dicegah, penularan dapat menyebabkan konsekuensi serius dengan menyebar pada orang dewasa juga," kata ahli, seperti dilansir The Sun, Jumat (19/8/2022).

Para ahli juga membandingkan lepuh ruam dengan cacar monyet, gejala demam dengan demam berdarah, chikungunya, dan flu singapura (penyakit tangan, kaki, dan mulut). Bahkan, para peneliti menduga flu tomat adalah efek lanjutan dari flu singapura. Namun, mereka masih berusaha mencari tahu persis apa yang memicu gejalanya.

Baca Juga

Menteri Kesehatan India Dr J Radhakrishnan juga mengklaim infeksi tersebut merupakan varian baru dari flu Singapura. Sejauh ini, otoritas kesehatan telah melaporkan 82 kasus antara Mei hingga Juli 2022, yang semua penderitanya berusia di bawah lima tahun.

Sejauh ini tidak ada bukti bahwa penyakitnya serius atau mengancam jiwa. Anak-anak telah diobati dengan pengobatan biasa, seperti parasetamol dan istirahat.


Virus Langya ditemukan di China. - (Republika)

Terlepas dari itu, para ahli mengatakan anak-anak harus melakukan isolasi hingga tujuh hari sejak muncul gejala. Flu tomat pertama kali terlihat di distrik Kollam di Kerala, India Selatan, sebelum menyebar ke seluruh wilayah.

Tiga dari 28 negara bagian India telah terpengaruh. Flu tomat terjadi setelah China membunyikan alarm virus Langya. Virus itu telah menginfeksi 35 orang sejauh ini di dua provinsi di China timur, merujuk Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Taiwan.

 
Berita Terpopuler