Luncurkan Novel Baru, Kang Abik Ajak Santri Istiqamah di Jalan Dakwah

Luncurkan Novel Baru, Kang Abik mengajak para santri untuk istiqamah di jalan dakwah.

Republika/Muhyiddin
Novelis Habiburrahman El-Shirazy atau Kang Abik meluncurkan novel terbarunya yang berjudul Kembara Rindu di panggung utama pameran buku Islamic Book Fair (IBF) 2022, Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (6/8). Buku terbitan Republika ini merupakan kelanjutan dari novel Kang Abik yang berjudul Suluh Rindu.
Rep: Muhyiddin Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Novelis muslim Habiburrahman El-Shirazy atau yang biasa dipanggil Kang Abik meluncurkan novel terbarunya yang berjudul "Suluh Rindu" di panggung utama pameran buku Islamic Book Fair (IBF) 2022, Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (6/8). Melalui novelnya ini, Kang Abik mengajak para santri untuk istiqamah di jalan dakwah.

Baca Juga

Buku terbitan Republika ini merupakan kelanjutan dari novel Kang Abik yang berjudul "Kembara Rindu". Seperti novel-novel Kang Abik lainnya, novel Suluh Rindu ini juga merupakan novel motivasi.

"Novel ini adalah juga novel motivasi, sebagaimana novel-novel lainnya. Seperti novel saya yang lain Ayat-Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, saya selalu mengajak pembaca saya untuk memotivasi ilmu pengtahuan, untuk mencintai Alquran, untuk mencintai beprestasi di jalan dakwah," ujar Kang Abik di hadapan ratusan santri yang hadir di panggung utama IBF 2022. 

Menurut Kang Abik, ajakan tersebut juga dihadirkan di dalam novel Suluh Rindu. Ia ingin mengajak kembali kepada para santri untuk selalu konsisten di jalan dakwah.  "Ini juga yang saya hadirkan di dalam novel Suluh Rindu. Bentuknya bisa berbeda-beda, tapi intinya saya selalu mengajak pembaca saya, para pelajar, para santri untuk istiqamah di jalan dakwah," ucap Ketua Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam (LSBPI) Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini. 

Kang Abik menjelaskan, novel Kembara Rindu telah terbit lebih dulu sejak 2019 lalu. Sejak itu, menurut dia, para pembaca terus bertanya kepada Kang Abik terkait kelanjutan kisah Rodho dan Syifa, dua tokoh utama dalam novel tersebut. 

"Bagaimana kisah Ridho, bagaimana kisah Syifa. Akhirnya Ridho menikah dengab siapa? Itu yang paling sering ditanyakan kepada saya," kata Kang Abik. 

 

 

Karena banyaknya pertanyaan, akhirnya Kang Abik melanjutkan kisah Ridho dan Syifa melalui novel Suluh Rindu ini. "Ini bukunya sudah hadir di hafapan teman-teman semuanya judulnya Suluh Rindu, buku yang kedua dari dwilogi Kembara Rindu," jelas Kang Abik.

Kang Abik merampungkan novel ini dalam kurun waktu dua tahun. Seharusnya, menurut dia, buku novel ini sudah selesai ditulis pada 2021 lalu. Namun, ternyata teman-teman anaknya yang masih SMP juga banyak yang menunggu kelanjutan dari Kembara Rindu. 

"Seketika itu saya langsung harus merasa merevisi ulang. Karena kelanjutan yang sudsha saya siapkan saat itu, itu temanya cukup serius. Artinya, mungkin kalau untuk anak SMP akan bertanya-tanya banyak hal. Akhirnya saya harus tahu fdiri bahwa saya harus menurunkan gridnya," kata Kang Abik.

Karena anak-anak SMP juga membaca buku pertamanya, akhirnya Kang Abik harus meriview ulang dan merefisi ulang hampir dari awal lagi. "Tetapi Alhamdulillah dari bilan Juli kemarin sudah selesai dan sebagian sudah ada di tangan pembaca semuanya, karena Rdpublika juga mengadakan pre orde," jelas Kang Abik.

Novel dwilogi ini mengisahkan perjuangan seorang gadis dari daerah terpencil di Provinsi Lamping, namanya Syifa. Kalau membaca buku pertama, pasti para pembaca sudah paham bagaimana Syifa berjuang dan menghidupi kakek dan neneknya, yang kemudian nanti kakaknya yang bernama Ridha pulang.

Dengan kesabarannya, Ridho membimbing Syifa hingga dikirim ke pesantren. Di akhir novel yang pertama, Syifa pun berhasil khatam Alquran yang dibacakan di kampungnya. Nah, di novel kedua ini, Kang Abik ingin menyampaikan bahwa perjuangan tidak boleh berhenti di tengah jalan. Maka, Ridha dan Syifa pun melanjutkan perjuangannya. 

"Tentu saja kalau mulus-mulus saja bukan sebuah perjuangan namanya, dan pasti harus ada dramatisasi-dramatisasi yang membuat sebuah cerita itu hidup. Ketika Syifa sudah khatam Alquran dan bahkan diwisuda menjadi santriwati terbaik bahkan Syifa masuk di banyak media, ternyata itu juga menjadi awal ujian Syifa," kata Kang Abik

 

 

Saat itu Syifa sudah dilamar keluarga kiainya. Namun, di satu sisi neneknya sudah menerima lamaran orang lain, sehingga terjadi pergolakan yang serius.

"Di sini terjadi pergolakan yang sangat yang cukup serius dan membuat Syifa nyaris berada dalam dunia yang bukan dunianya. Tetapi selama seseorang itu selalu istiqomah, Allah akan memberikan jalan keluarganya," jelas Kang Abik.

"Bagaimana endingnya tentang Syifa? Tentu saja silahkan baca novelnya," ujar Kang Abik. 

 
Berita Terpopuler