Perdana, Pesawat Komersial Menuju Israel Lintasi Wilayah Udara Arab Saudi

Penerbangan komersial tersebut dioperasikan oleh maskapai Cathay Pacific Hong Kong.

REUTERS/Bobby Yip
Penumpang melewati konter Cathay Pacific di Bandara Internasional Hong Kong. Perdana, Pesawat Komersial Menuju Israel Lintasi Wilayah Udara Arab Saudi
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Sebuah penerbangan komersial menuju Israel melintasi wilayah udara Saudi untuk pertama kalinya, Kamis (4/8/2022). Ini merupakan penerbangan pertama sejak Arab Saudi membuka aksesnya untuk semua penerbangan, termasuk penerbangan Israel, bulan lalu.

Baca Juga

Penerbangan komersial tersebut dioperasikan oleh maskapai Cathay Pacific Hong Kong. Pesawat lepas landas dari Hong Kong dan dijadwalkan mendarat di Tel Aviv pada Kamis pagi.

Sebuah layanan pelacakan penerbangan menunjukkan pesawat itu terbang di atas Uni Emirat Arab dan Teluk Persia, sebelum melintasi garis pantai Saudi di dekat kota Damman. Pesawat lantas terbang di atas Arab Saudi utara dan Yordania, lalu memasuki wilayah Israel di utara Laut Mati.

Penerbangan Cathay Pacific lainnya dari Hong Kong ke Tel Aviv awal pekan ini mengambil rute yang berbeda. Ia terbang ke arah barat laut di atas China, Kazakhstan dan Turki, selanjutnya memasuki wilayah udara Israel dari Laut Mediterania.

Dilansir di Times of Israel, Jumat (5/8/2022), Kerajaan Saudi mengumumkan telah membuka wilayah udaranya untuk semua penerbangan sipil beberapa jam sebelum Presiden AS Joe Biden, pemimpin AS pertama yang terbang langsung dari Israel, menuju Kerajaan.

 

Pernyataan Arab Saudi mengatakan telah membuka wilayah udaranya untuk semua maskapai penerbangan yang memenuhi persyaratan Otoritas untuk melintas. Hal ini berarti perusahaan Israel juga dapat mempersingkat perjalanan dengan melintasi wilayah udara Saudi. 

Namun, sejak pengumuman tersebut maskapai penerbangan dari Israel masih belum terbang di atas wilayah udara Saudi. Arab Saudi diketahui sebelumnya telah mengeluarkan larangan penerbangan dari perusahaan non-Israel yang bepergian ke atau dari Israel.

Terbaru, seorang penyiar publik Kan mengatakan maskapai nasional Israel El Al telah menerima persetujuan resmi dari Riyadh untuk mulai menggunakan wilayah udaranya, Rabu (3/8/2022).

Meski demikian, dalam laporan yang bertentangan di hari yang sama, Channel 13 mengatakan El Al dan maskapai Israel Arkia masih menunggu persetujuan akhir dari Arab Saudi. Mereka berharap dapat menerima izin tersebut di akhir minggu ini.

Israel dan AS memuji keputusan Arab Saudi mencabut pembatasan penerbangan ini, sebagai perkembangan besar dalam hubungan antara Yerusalem dan Riyadh. Menjelang kunjungan Biden ke wilayah tersebut, para pejabat Israel menyatakan harapan tinggi untuk kemajuan menuju normalisasi dengan Arab Saudi.

 

Arab Saudi, bagaimanapun, menentang posisi itu. Mereka mengatakan keputusan itu tidak ada hubungannya dengan hubungan diplomatik dengan Israel dan kebijakan tersebut bukanlah pendahulu untuk langkah lebih lanjut menuju normalisasi.

Kerajaan mulai mengizinkan maskapai Israel untuk terbang di atas wilayahnya di koridor udara khusus untuk penerbangan ke dan dari UEA dan Bahrain, setelah Perjanjian Abraham ditandatangani pada 2020. Tetapi, mereka tidak mengizinkan penerbangan ke tujuan yang lebih jauh di timur.

Perubahan yang ada juga membawa dampak pada penerbangan ke dan dari India, Thailand, Cina, serta lokasi lain di timur. Mereka dapat memotong jalur semenanjung Saudi, menghemat jam waktu penerbangan.

Selama ini, penerbangan ke Asia dari Tel Aviv harus melewati Semenanjung Arab. Kondisi ini menambah waktu tempuh antara dua hingga tiga jam.

Selain menjadi keuntungan bagi wisatawan, keputusan itu juga akan menguntungkan umat Islam Israel yang ingin berpartisipasi dalam haji. Penerbangan charter langsung ke Arab Saudi akan tersedia setiap tahun untuk para peziarah.

 

https://www.timesofisrael.com/flight-to-israel-crosses-saudi-airspace-for-1st-time-since-kingdom-opened-its-skies/

 
Berita Terpopuler