Masjid di ASEAN Diyakini Bisa Menjadi Kiblat Peradaban Islam

Apabila Umat Islam memberdayakan seluruh masjid di Asia Tenggara dampaknya luar biasa

Youtube Masjid Istiqlal
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar memberikan sambutan menjelang takbir akbar pada Ahad (1/5/2022).
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Imam besar Masjid Istiqlal, KH. Nasaruddin Umar meyakini apabila seluruh masjid di Asia Tenggara bisa memberdayakan dan menyejahterakan masyarakat di sekitarnya maka dampaknya akan sangat luar biasa. "Seperlima umat Islam dunia ada di Asia Tenggara ini. Nah, kalau ini mampu memberdayakan, qiblatul muslim fil hadarah atau kiblat umat Islam di peradaban ada di Asia Tenggara," katanya saat menjadi pembicara di Konferensi Internasional Komunitas Masjid ASEAN Tahun 2022 di Gedung DMI, Jakarta, Rabu (20/7/2022).

Baca Juga

Cara yang bisa dilakukan agar masjid bisa memberdayakan adalah dengan membuat masjid juga terlibat dalam perekonomian masyarakat. "Masjid di tengah perkampungan masyarakat jadi pasar masa depan, karena pasar saat ini berpindah ke handphone. Membeli apapun jadi bisa sambil beramal," ujarnya. 

Saat ini istiqlal juga, katanya, sedang mengembangkan meta mosque atau masjid  metaverse. Melalui inovasi ini, masyarakat dapat membeli apapun melalui metaverse dan keuntungannya dapat memberdayakan masyarakat. 

"Maka istiqlal mencoba menciptakan meta mosque. Bagaimana istiqlal menjadi masjid metaverse yang pertama. Kita sudah punya e istiqlal dan transaksi yang ada sudah menggunakan e istiqlal. Sehingga beli ikan pun bisa di Istiqlal, tidak ada gudang ikan di istiqlal tapi di handphone manajemennya,"terangnya. 

 
Berita Terpopuler