3 Makanan Ini Dapat Tangkal Efek Negatif Garam Bagi Kesehatan

Membatasi garam merupakan pola makan yang sehat bagi jantung.

www.freepik.com
Garam. ada tiga macam makanan yang memiliki kemampuan untuk menangkal efek negatif garam bagi kesehatan.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asupan garam atau sodium berlebih dapat memicu terjadinya hipertensi, yang kemudian bisa meningkatkan risiko serangan jantung hingga strok. Menurut studi terbaru, ada tiga macam makanan yang memiliki kemampuan untuk menangkal efek negatif tersebut.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal European Society of Cardiology ini mengungkapkan bahwa ketiga makanan tersebut adalah pisang, alpukat, dan salmon. Konsumsi ketiga jenis makanan ini tampak bisa menurunkan dampak negatif dari garam terhadap kesehatan.

"Anjuran kesehatan telah berfokus pada pembatasan asupan garam, tetapi ini sulit untuk dicapai ketika pola makan kita mencakup makanan olahan," jelas peneliti Profesor Liffert Vogt dari Amsterdam University Medical Centres, seperti dilansir Express, Ahad (24/7/2022).

Studi ini melibatkan lebih dari 24 ribu pasien dengan rerata usia 59 tahun. Para partisipan ini diminta untuk mengisi kuesioner yang dapat mengukur kebiasaan gaya hidup mereka.

Pengukuran tekanan darah dan pengambilan sampel darah dilakukan setelah para partisipan mengisi kuesioner. Pengambilan sampel darah tersebut bertujuan untuk mengukur asupan sodium dan kalium dalam keseharian para partisipan.

Baca Juga

Para partisipan kemudian dibagi ke dalam tiga kelompok berdasarkan asupan sodium dan kalium mereka.  Hasil studi mengungkapkan bahwa asupan kalium tampak mempengaruhi tekanan darah.

Asupan kalium yang tinggi cenderung diikuti dengan penurunan tekanan darah. Setiap peningkatan asupan kalium sebanyak 1 gram per hari tampak berkaitan dengan penurunan tekanan darah sistolik sebesar 2,4 mmHg.

"Kalium membantu tubuh mengeluarkan lebih banyak sodium di urine," kata Vogt.

Sejauh ini, tim peneliti hanya menemukan manfaat konsumsi kalium terhadap penurunan tekanan darah pada wanita. Tim peneliti belum menemukan adanya bukti adanya pengaruh konsumsi kalium terhadap penurunan tekanan darah pada pria.

"Hasil (studi ini) mengindikasikan bahwa kalium membantu menjaga kesehatan jantung, tetapi wanita mendapatkan manfaat lebih dibandingkan pria," jelas Vogt.

Tim peneliti juga menemukan bahwa asupan kalium tampak menurunkan risiko kejadian kardiovaskular, seperti serangan jantung dan strok. Hal ini menunjukkan bahwa kalium memiliki cara lain dalam melindungi jantung, selain meningkatkan pembuangan sodium.

"Temuan kami mengindikasikan bahwa pola makan yang sehat bagi jantung mencakup membatasi garam hingga meningkatkan asupan kalium," ungkap tim peneliti.

 

 

 

Pisang, alpukat, dan salmon merupakan tiga makanan yang dikenal kaya akan kandungan kalium. Namun, selain ketiga makanan ini, kalium juga bisa didapatkan dari beberapa makanan lain seperti aprikot, plum, jus jeruk, dan kentang.

Hanya saja, mengonsumsi suplemen untuk meningkatkan asupan kalium sebaiknya tidak dilakukan tanpa rekomendasi dan pengawasan dokter.

Temuan ini juga dapat menjadi acuan bagi perusahaan makanan untuk mulai mengganti garam berbasis sodium dengan alternatif garam yang mengandung kalium di dalam makanan olahan. Seperti diketahui, makanan olahan kerap menjadi penyebab tingginya asupan garam atau sodium di tengah masyarakat.

"Di atas semua itu, kita semua perlu memprioritaskan konsumsi makanan segar dan tanpa olahan, mengingat makanan seperti ini kaya kalium dan rendah garam," jelas tim peneliti.

Beberapa studi berbeda juga sempat menyoroti soal manfaat kalium terhadap tekanan darah. Menurut beragam studi ini, pola makan tinggi kalium berkaitan dengan penurunan risiko hipertensi.

Manfaat lain dari kalium adalah membantu sel-sel tubuh berfungsi secara normal. Kalium juga berperan dalam meregulasi detak jantung, menjaga fungsi otot dan saraf, serta membantu sintesis protein dan metabolisme karbohidrat.

 
Berita Terpopuler