Kanker Hati Jenis Baru Serang Anak-Anak, Cenderung tak Merespons Kemoterapi

Ada kanker hati yang tidak bisa diklasifikasikan ke dalam dua jenis yang sudah ada.

pixabay
Anak sedang bermain (Ilustrasi). Kanker hati jenis baru memiliki karakteristik seperti hepatoblastoma sekaligus karsinoma hepatoseluler.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti menemukan sebuah jenis kanker hati baru yang menyerang anak-anak. Anak-anak dengan kondisi ini cenderung memiliki prognosis yang buruk.

Ada dua jenis utama kanker hati yang biasa ditemukan pada anak-anak. Salah satu di antaranya adalah hepatoblastoma yang biasanya mengenai anak berusia di bawah tiga tahun atau balita.

Baca Juga

Jenis lainnya adalah karsinoma hepatoseluler. Kanker ini lebih sering mengenai anak kecil dan remaja.

Harapan hidup selama lima tahun pada anak yang mengalami hepatoblastoma adalah 70 persen. Sementara itu, harapan hidup yang sama pada anak dengan karsinoma hepatoseluler adalah 30 persen.

"Hingga saat ini, hampir semua kanker hati pada anak diklasifikasikan sebagai hepatoblastoma atau karsinoma hepatoseluler," jelas peneliti Dr Pavel Sumazin, seperti dilansir The Sun, Rabu (20/7/2022).

Akan tetapi, beberapa ahli patologi anak kini menemukan adanya kasus kanker hati yang karakteristiknya tidak bisa diklasifikasikan sebagai hepatoblastoma atau karsinoma hepatoseluler dengan mudah. Mendapati hal ini, tim peneliti dari baylor College of Medicine dan Texas Children's Cancer Center melakukan penelitian terhadap kanker tersebut.

Hasil analisis genetik menunjukkan bahwa kanker hati ini memiliki karakteristik, seperti hepatoblastoma sekaligus karsinoma hepatoseluler. Oleh karena itu, tim peneliti menyebut jenis kanker hati baru pada anak ini sebagai hepatoblastoma dengan fitur karsinoma hepatoseluler (HBC).

Dr Sumazin mengungkapkan bahwa HBC cenderung tidak merespons kemoterapi. Oleh karena itu, hasil pengobatan pada anak-anak dengan HBC kerap memberikan hasil buruk, kecuali bila mereka mendapatkan terapi operasi yang lebih agresif seperti transplantasi.

Berkaitan dengan temuan terbaru yang dipublikasikan dalam/Journal of Hepatology ini, peneliti Dr Dolores Lopez-Terrada menyoroti pentingnya pengetesan molekuler. Pengetesan ini bisa membantu dokter untuk mengklasifikasikan kanker hati yang diidap pasien anak.

Dr Terrada mengatakan hal ini menjadi penting. Sebab, anak-anak dengan HBC berpotensi mendapatkan manfaat dari strategi terapi yang berbeda dengan terapi untuk hepatoblastoma atau karsinoma hepatoseluler.

"(Tujuannya) untuk mengoptimalkan rekomendasi terapi saat awal diagnosis ditegakkan," ujar Dr Terrada.

 
Berita Terpopuler