Perkelahiran Antargeng di Penjara Ekuador Tewaskan Belasan Narapidana

Tahun lalu, 316 tahanan tewas dalam kerusuhan di berbagai penjara Ekuador

pixabay
Badan Kewenangan Penjara Ekuador mengatakan, sekurangnya 13 narapidana tewas karena kerusuhan di penjara kota Santo Domingo, Ekuador
Rep: Fergi Nadira B Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, QUITO - Badan Kewenangan Penjara Ekuador mengatakan, sekurangnya 13 narapidana tewas karena kerusuhan di penjara kota Santo Domingo, Ekuador pada Senin (18/7/2022). Ini adalah insiden terbaru kekerasan penjara yang mematikan di negara Andes itu.

Pemerintah Presiden konservatif Guillermo Lasso mengaitkan kekerasan penjara dengan perkelahian antara geng-geng untuk menguasai wilayah dan rute perdagangan narkoba. Tahun lalu, 316 tahanan tewas dalam kerusuhan di berbagai penjara di seluruh Ekuador.

Badan penjara SNAI mengatakan, polisi dan angkatan bersenjata merebut kembali kendali penjara. Sebelumnya menyebut insiden itu sebagai perselisihan.

"Sayangnya, personel dari pusat melaporkan hingga sekarang 13 tahanan tewas dan dua terluka," kata badan tersebut.

Ia menambahkan penghitungan akhir akan dilakukan oleh kantor jaksa agung. Kekerasan di penjara di Santo Domingo pada Mei menyebabkan 43 kematian.

Komisi Hak Asasi Manusia Inter-Amerika mengatakan sistem penjara Ekuador dirusak oleh pengabaian negara dan tidak adanya kebijakan yang komprehensif, serta kondisi yang buruk bagi narapidana. Penjara negara itu menampung sekitar 33.900 orang dan 12,5 persen di luar kapasitas maksimum.

 
Berita Terpopuler