Food Station Serap 8 Ton Gabah Petani Rorotan Jakarta Utara

Petani di Rorotan, Jakarta Utara panen padi seluas 314 hektare

ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Petani menanam padi di atas lahan milik Pemprov DKI Jakarta di Jalan Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (28/9/2020). Petani di kawasan tersebut menggantungkan mata pencahariannya dengan menggarap lahan milik Pemprov DKI Jakarta sebagai dampak dari mahalnya harga tanah serta penyusutan lahan pertanian akibat pembangunan yang masif di Ibu Kota.
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BUMD DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya menyerap delapan ton gabah produksi kelompok tani di Rorotan, Jakarta Utara setelah panen di lahan seluas 314 hektare.

Baca Juga

"Hasil panen itu kami bawa ke pabrik pengolahan beras kami di Subang," kata Direktur Utama Food Station Pamrihadi Wiraryo di Jakarta, Rabu (13/7/2022)

Nantinya, kata dia, seluruh hasil panen bisa diserap oleh BUMD DKI itu untuk memenuhi kebutuhan di Ibu Kota termasuk dipasarkan ke luar daerah.

"Semuanya bisa kami serap. Untuk musim tanam berikutnya akan di tanam varietas Muncul yang bibitnya akan dibantu Pemprov DKI melalui Dinas Ketahanan Pangan," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati menjelaskan di Rorotan ada 350 petani yang tergabung dalam sembilan kelompok tani. Hasil pertanian sebanyak delapan ton yang diserap Food Station itu senilai Rp35,8 juta.

"Mudah-mudahan Food Station ke depannya berkenan bekerja sama lebih lanjut dengan kelompok kami," ucapnya.

Adapun panen di Rorotan dihadiri langsung Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria yang memanen secara simbolis panen padi di utara Jakarta itu. Dinas KPKP Jakarta menyebutkan Ibu Kota memiliki lahan baku sawah seluas total 414 hektare di tiga wilayah yakni Jakarta Utara yang paling luas mencapai 341 hektare, Jakarta Barat seluas 45 hektare, dan Jakarta Timur 28 hektare.

Jenis padi yang ditanam adalah varietas Ciherang, Mikongga, Inpari 30, IR-30, dan IR-32 dengan produktivitas rata rata mencapai 6,5 ton per haktare. Adapun kapasitas produksi di Jakarta Utara mencapai 4.433 ton per tahun, Jakarta Barat sebanyak 585 ton per tahun, dan Jakarta Timur mencapai 364 ton per tahun.

 
Berita Terpopuler