Bagaimana Jembatan Jamarat Dibangun demi Kenyamanan Jamaah Haji

Jembatan Jamarat dibangun untuk menyelamatkan jamaah dan memfasilitasi ritual haji.

EPA-EFE/ASHRAF AMRA
Jamaah haji melempar kerikil di jumrah Aqabah di Mina, Makkah, Arab Saudi, 9 Juli 2022. Bagaimana Jembatan Jamarat Dibangun demi Kenyamanan Jamaah Haji
Rep: Meiliza Laveda Red: Ani Nursalikah

IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Demi membuat nyaman jamaah haji, Arab Saudi selalu membangun dan memperbaiki fasilitas ritual haji. Salah satu proyek penting adalah Jembatan Jamarat atau Jembatan Jumrah.

Baca Juga

Jembatan tersebut dibangun untuk menyelamatkan jamaah dan memfasilitasi ritual haji. Jamaah berkumpul di sini untuk melempar jumrah, salah satu ritual dalam haji. Sebelumnya, ketiga pilar dibangun dari batu dan lumpur dengan penghalang rendah yang mengelilingginya. Kemudian itu ditutup dengan semen dengan ukuran pilar yang tidak berubah selama bertahun-tahun.

Karena meningkatnya jumlah jamaah, Arab Saudi menyerukan sebuah proyek untuk membantu mengelola ratusan ribu jamaah. Menurut mantan wakil dekan The Custodian of the Two Holy Mosques Institute for Hajj and Umrah Research Mohammed Idris, ketiga pilar dikelilingi tembok melingkar hingga 1975.

“Pembesaran besar wilayah terjadi pada 1987 dan perluasan lainnya diikuti untuk meningkatkan kapasitas wilayah Jamarat untuk memudahkan pergerakan jamaah dan menghindari kecelakaan. Titik keluar dan pintu masuk ke pilar diubah dan jalur melengkung ke Jamarat dibuat lurus,” kata Idris.

Idris menjelaskan awalnya Jembatan Jamarat merupakan struktur pejalan kaki yang dibangun pada 1963 untuk memfasilitasi ritual lempar jumrah. Sejak itu, jembatan diperluas beberapa kali untuk mengakomodasi peningkatan jumlah jamaah.

Pembesaran besar jembatan terjadi pada 1974. Meski begitu, ada sejumlah insiden mematikan karena tindakan jamaah yang melanggar instruksi. Misal, pada 1990, lebih dari 1.400 jamaah tewas karena terinjak-injak di terowongan pejalan kaki Al-Ma’aisim yang mengarah dari Makkah ke Mina.

Lalu antara tahun 1994 dan 2006, lebih dari 1.030 jamaah tewas terinjak-injak dan 470 lainnya terluka ketika mencoba melempar jumah. Insiden serupa juga terjadi belum lama ini, pada 25 September 2015.

Lebih dari 700 jamaah meninggal dan 800 lainnya terluka saat mereka menuju persimpangan Jalan 204 dan 223. Saksi-saksi tragedi telah mengonfirmasi sekelompok besar jamaah Iran melewati Jalan Souq Al-Arab dan menolak kembali yang mengabaikan pedoman haji.

 

Setelah insiden 2015, Raja Arab Saudi Salman menyampaikan belasungkawa dan segera memerintahkan peninjauan mendesak terhadap rencana haji. Selama empat tahun, otoritas Saudi mempelajari dan meneliti situs tersebut. Kemudian mereka mengubah struktur menjadi struktur yang dikenal sebagai Jembatan Jamarat.

Perincian proyek baru telah disetujui oleh komite teknik dan arsitektur teratas yang terdiri dari para ahli lokal dan insinyur Amerika Serikat (AS), Jerman, dan Inggris yang sangat berpengalaman. Pendapat cendekiawan Muslim senior dipertimbangkan untuk posisi agama pada detail proyek.

“Pada 2005, dinding melingkar di sekitar pilar dibentuk kembali menjadi elips untuk memudahkan pergerakan jamaah. Lalu pada 2007, proyek Jamarat lama dibuang dan pengerjaan proyek baru dimulai. Setahun kemudian, satu lantai sesuai proyek selesai dibangun. Tahun 2009, lantai dua sudah siap melayani jamaah. Pada 2010, seluruh konstruksi yang direncanakan telah selesai sepenuhnya,” jelas Idris.

Jembatan yang dibangun selama tiga tahun oleh lebih dari 11 ribu pekerja ini memiliki panjang 950 meter dan memiliki enam lantai. Setiap lantai bisa menampung hingga 120 ribu jamaah per jam. Pondasinya dibangun untuk menampung lima juta peziarah pada 2030.

Pada tingkat kelima, payung menutupi situs tiga Jamarat untuk meningkatkan kenyamanan jamaah dan melindungi mereka dari matahari dan panas. Proyek ini telah memenangkan beberapa penghargaan lokal dan global. Pembiayaan untuk proyek memakan lebih dari 1,12 miliar dolar AS.

Dikutip Arab News, Senin (11/7/2022), Jembatan Jamarat mempunyai 12 pintu masuk, 12 jalan keluar dari empat arah, dua terowongan, 19 landai, eskalator, pintu darurat, helipad, enam gedung layanan, dan sistem pendingin udara dengan penyiram air untuk mendinginkan suasana dan mengurangi suhu daerah hingga 29 derajat celsius.

Bangunan ini juga memiliki tiga stasiun listrik dan generator siaga yang secara otomatis memasok listrik jika terjadi pemadaman listrik sementara. Desain oval yang baru telah berkontribusi pada arus jamaah yang lebih baik.

Jembatan baru ini dirancang oleh Dar Al-Handasah dan dibangun oleh Saudi Binladin Group. Selama enam tahun, tidak ada korban yang dilaporkan di lokasi Jamarat. Namun, baik otoritas haji Saudi maupun otoritas kesehatan siap untuk segala situasi apa pun.

Jamaah haji tiba untuk melemparkan kerikil sebagai bagian dari simbol al-Aqabah (rajam setan) di Jembatan Jamarat selama ziarah haji di dekat Mekah, Arab Saudi, 11 Agustus 2019. - (EPA-EFE/STR)

 

https://www.arabnews.com/node/2119591/saudi-arabia

 
Berita Terpopuler