WNI di Austria Rayakan Idul Qurban

Idul Adha 1443 di Wina kali ini masih dibayangi potensi gelombang baru omikron.

Reuters
Umat Muslim melaksanakan sholat di masjid di Wina, Austria.
Rep: Fergi Nadira Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, WINA - Idul Adha 1443 di Wina kali ini masih dibayangi potensi gelombang baru peningkatan Covid-19 varian BA.4/BA.5 (omikron). Namun para Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di sekitar wilayah Austria menyiasati Idul Adha dengan tetap menjaga protokol kesehatan yang ketat.

Baca Juga

Sekitar 220 warga negara dan diaspora Indonesia di Austria dan Slovenia telah berkumpul di halaman terbuka gedung Kedutaan Besar/Perwakilan Tetap RI di Wina, Austria, untuk melaksanakan sholat Idul Adha 1443 Hijriah secara khidmat dan bersahaja pada Sabtu (9/7/2022) waktu setempat. 

Duta Besar RI untuk Austria, Slovenia dan Organisasi Internasional di Wina, Damos Dumoli Agusman mengatakan, kegiatan masyarakat Indonesia di Hari Idul Adha ini dilaksanakan dengan prosedur kesehatan ketat dan pengawasan yang melekat dari gabungan panitia KBRI/PTRI dan Warga Pengajian di Austria (Wapena) selama kegiatan berlangsung.

Damos mencatat gelombang Covid-19 global tercatat merangkak naik di Juni 2022 setelah berada pada tren yang menurun mulai pertengahan bulan April 2022 dan membuka peluang relaksasi ketentuan pandemi di seantero dunia. Trend serupa juga terjadi di Uni Eropa pada umumnya dan Austria secara khusus, yang sudah mulai menghapuskan ketentuan prokes ketat dan kembali membuka perbatasan darat dan udara sejak pertengahan Mei untuk kegiatan bisnis dan pariwisata menjelang masa libur musim panas 2022.

Jenis varian BA.4/BA.5, jumlah tes PCR Covid yang menurun, serta peningkatan interaksi masyarakat antar perbatasan negara dan antar kota di masa liburan musim panas, telah menyebabkan peningkatan jumlah penderita positif per hari.

"Hal ini menjadi sumber kekhawatiran akan kemungkinan dibatalkannya pelaksanaan Sholat Idul Adha 1443 H di KBRI/PTRI Wina yang telah lama dipersiapkan dan dinanti WNI dan Diaspora Indonesia di Austria dan Slovenia," kata Damos dalam siaran persnya, Sabtu malam.

 

 

Pada Jumat (8/7/2022), angka positif per hari Austria berada pada angka 11.362 kasus, yang meningkat dari hari yang sama di pekan sebelumnya yaitu sebesar 9.869 kasus yang merupakan peningkatan 15 persen. Namun angka rata-rata penggunaan fasilitas gawat darurat (bed occupancy rate) yang konstan rendah di angka 3 persen memberikan harapan yang baik.

"Beberapa kiat yang dilakukan KBRI/PTRI Wina dan masyarakat Indonesia guna menyiasati Covid dan mengamankan pelaksanaan Sholat Idul Adha 1443 H antara lain dengan membatasi jumlah peserta, keharusan mendaftar individual secara daring untuk mendapatkan konfirmasi kehadiran, memiliki hasil tes PCR negatif yang berlaku dan memeriksa suhu tubuh untuk memasuki area kegiatan," kata Damos. 

Selain itu WNI wajib menggunakan masker saat sholat, menyediakan disinfektan di tempat strategis, membawa sajadah pribadi, melakukan wudhu di rumah masing-masing, serta tidak menyelenggarakan kegiatan makan-makan bersama yang menyebabkan kerumunan di ruang tertutup.

Dengan menciptakan bubble kegiatan yang dimonitor ketat secara bersama oleh KBRI/PTRI Wina dan unsur masyarakat terkait, kegiatan berhasil diselenggarakan dengan sukses tanpa mengurangi kekhidmatan dan arti penting Idul Qurban 1443 H bagi WNI dan Diaspora muslim Indonesia di Austria dan Slovenia.

Monitoring kontak erat akan terus dilakukan untuk satu minggu ke depan melalui data yang terkumpul dari sistem pendaftaran online yang digunakan. "Niat ibadah kita tulus, mengharapkan ridho Allah SWT, dengan tetap berikhtiar untuk saling jaga dalam menghadapi gelombang pandemi yang sedang merangkak naik kembali ini," Ketua Harian Wapena Kabul Kurniawan. 

Sementara dalam khutbah khotib Idul Adha 1443 H, Dr. H. Muhammad Hadid Subki profesional dari PBB/IAEA di Wina menyampaikan bahwa ibadah qurban memberikan pesan kepada umat Islam tentang pentingnya solidaritas, empati, dan hormat kepada orang lain, serta menyembelih ego pribadi untuk kepentingan bersama.

 

 
Berita Terpopuler