Yakin Tertular dari Ajang Kreator OnlyFans, Pasien Cacar Monyet: Sakitnya tak Tertahankan

WHO akan gelar pertemuan darurat untuk membahas cacar monyet pada 18 Juli.

www.freepik.com
Kebanyakan orang yang terkena cacar monyet biasanya mengalami gejala seperti pilek dan flu, demam, dan sakit kepala, sebelum ruam muncul.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pria yang menderita cacar monyet mengeluhkan rasa sakit yang tak tertahankan ketika memeriksakan diri ke rumah sakit di Washington, Amerika Serikat. Namun, menurutnya, petugas medis tidak tahu apa yang harus dilakukan dengannya.

"Mereka sampai mencari tahu informasi terkait keluhan saya di Google," kata pria bernama Alex itu, dikutip dari laman NBC.

Alex mengeluhkan rasa sakit "terberat" yang pernah dia rasakan seumur hidupnya. Pria yang merupakan ahli biologi itu meyakini tertular cacar monyet dari pertemuan kreator konten OnlyFans.

Ketika itu, menurut Alex, mereka memfilmkan adegan seks satu sama lain. Pria berusia 32 tahun itu mendengar setidaknya ada tiga kasus cacar monyet lainnya yang berasal dari acara tersebut.

Baca Juga

Kasus itu terjadi ketika WHO mengungkapkan berencana menjadwalkan pertemuan darurat tentang wabah yang telah mencapai 6.000 kasus terkonfirmasi di 58 negara itu. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pengujian tetap menjadi tantangan, dengan kemungkinan kasus tidak terlacak.

"Saya masih khawatir dengan skala dan penyebaran virus. Tim saya mengikuti data," kata Ghebreyesus, dilansir The Sun, Jumat (8/7/2022).

Ghebreyesus berencana mengumpulkan kembali komite darurat untuk mendapat informasi terbaru tentang epidemiologi dan evolusi wabah monkeypox saat ini berikut penerapan tindakan pencegahan. Dia akan mempertemukan para ahli pada 18 Juli atau lebih cepat jika mendesak.

Inggris saat ini memiliki 1.235 kasus cacar monyet. Infeksi juga meningkat di AS, di mana ada 605 kasus, dengan California menjadi yang terparah dengan 117 kasus.

Asal usul cacar monyet. - (Republika)

Orang Inggris diperingatkan untuk berhati-hati ketika datang ke acara bertema musim panas. Di Inggris, sebagian besar kasus terlihat di London, yang memiliki 692 infeksi. Belum lama ini, petugas mengungkapkan pasien yang mengunjungi klinik kesehatan seksual di Ibu Kota negara mengalami kenaikan yang belum pernah terlihat karena wabah itu sebelumnya.

Kebanyakan orang yang terkena cacar monyet biasanya mengalami gejala seperti pilek dan flu, demam, dan sakit kepala, sebelum ruam muncul. Para ahli mengamati 54 pasien cacar monyet yang dites positif selama periode 12 hari pada Mei tahun ini.

Para ahli di Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengatakan semua orang Inggris harus waspada terhadap tanda dan gejala utama. Tanda-tandanya mungkin termasuk, demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, panas dingin, kelelahan, keringat malam, gejala seperti hidung tersumbat dan pilek, pembengkakan kelenjar getah bening, selangkangan bengkak, dan ruam.

Petugas medis menemukan pasien di London didominasi dengan kondisi lesi kulit di daerah genital. Semua pasien dalam penelitian ini bergejala dan mengalami semacam lesi kulit.

Analisis menemukan bahwa 94 persen pasien memiliki setidaknya satu lesi kulit pada kulit genital atau perianal, tanda-tanda yang belum pernah dicatat sebelumnya. Sekitar 18 persen tidak melaporkan gejala apa pun sebelum menyadari bahwa mereka memiliki masalah kulit.

Peneliti dari Chelsea & Westminster Hospital NHS Foundation Trust, Ruth Byrne, mengatakan bahwa satu per empat pasien dinyatakan positif gonore atau klamidia bersamaan dengan infeksi cacar monyet.

"Ada kemungkinan bahwa pada berbagai tahap infeksi, monkeypox dapat meniru infeksi menular seksual umum, seperti herpes dan sifilis, dalam tampilannya," ujar Byrne.

Byrne menekankan dokter dan pasien gangguan kesehatan seksual perlu memperhatikan dan menyadari gejala cacar monyet. Kesalahan diagnosis infeksi dapat mencegah peluang intervensi yang tepat dan pencegahan penularan selanjutnya.

"Sumber daya tambahan sangat diperlukan untuk mendukung layanan dalam mengelola kondisi ini," kata Byrne.

 
Berita Terpopuler