Warga Palestina Berbagi Kegembiraan Bisa Tunaikan Haji

1.900 jamaah dari Tepi Barat dan 600 dari Jalur Gaza melakukan haji tahun ini.

AP Photo/Amr Nabil
Jamaah haji memfilmkan Hajar Aswad (Batu Hitam) yang terletak di Kabah di Masjidil Haram, di kota suci Mekah, Arab Saudi, Selasa, 5 Juli 2022. Arab Saudi diperkirakan akan menerima satu juta Muslim untuk menghadiri ibadah haji, yang akan dimulai pada 7 Juli, setelah dua tahun membatasi jumlahnya karena pandemi virus corona. Warga Palestina Berbagi Kegembiraan Bisa Tunaikan Haji
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Ani Nursalikah

IHRAM.CO.ID, RAMALLAH -- Seorang jamaah haji dari Betlehem di Tepi Barat, Walid Ghuneim, diliputi kegembiraan. Sistem lotre memilih dia dan istrinya untuk menunaikan haji empat tahun lalu.

Baca Juga

Namun, munculnya pandemi Covid-19 menyebabkan penangguhan pelaksanaan hajinya. Dia terus menunggu hingga namanya dipilih tahun ini di antara 1.900 warga Tepi Barat.

Pria berusia 59 tahun ini merupakan seorang pedagang bahan bangunan. Ia tidak bisa tidur pada malam sebelum perjalanan haji.

Enam putra dan putrinya, bersama cucu-cucunya, datang untuk mengucapkan selamat tinggal. Tak hanya itu, saudara, kerabat dan teman-temannya juga turut mengantarnya pergi.

Pada dini hari, dia dan istrinya adalah orang pertama yang tiba di titik pertemuan para peziarah di Betlehem, yang ditetapkan oleh perusahaan haji. Mereka naik bus ke Jericho Crossing dan kemudian menyeberangi jembatan Israel, yang menghubungkan Tepi Barat dan Yordania, dalam perjalanannya dengan 52 penumpang lainnya ke Madinah. Madinah menjadi pemberhentian pertama dari ziarah tiga minggu itu.

“Saya tidak tidur tadi malam, dan saya senang dan ingin melihat dan mengunjungi Masjid Nabawi dan Masjidil Haram di Makkah dan menunaikan haji bersama istri saya,” kata Ghuneim, yang mengunjungi Arab Saudi untuk pertama kalinya dalam hidupnya, dikutip di Arab News, Kamis (7/7/2022).

Selama perjalanan, ia menyebut semua rekannya di dalam bus dan dirinya sendiri merasa senang dengan perjalanan yang luar biasa dan bertujuan menunaikan haji. Direktur perusahaan Haji dan Umrah Palestina Sameh Jbara mengatakan pihak berwenang Saudi mengizinkan 1.900 jamaah dari Tepi Barat dan 600 dari Jalur Gaza melakukan haji tahun ini. Jumlah ini merupakan 45 persen dari alokasi sebelum wabah Covid-19 untuk Palestina.

Biaya haji berjumlah 3.920 dolar AS (14.700 riyal Saudi) per orang. Beberapa sumber di Palestina mengatakan ada sedikit peningkatan biaya yang berkaitan dengan haji untuk tahun ini. Sebanyak dua puluh perusahaan telah memenuhi syarat beroperasi di Tepi Barat untuk mengangkut peziarah. Mereka mengelola logistik jamaah selama periode haji.

Peziarah Palestina disebut akan menghabiskan 21 hari perjalanan bolak-balik dan melakukan haji. Empat hari pertama dihabiskan di Madinah sebelum menuju ke Makkah. Para peziarah melakukan perjalanan dengan bus dari Tepi Barat melalui Israel dan Yordania sebelum tiba di Arab Saudi, dalam perjalanan yang memakan waktu 24 jam ke Madinah.

Menteri Wakaf Palestina Hatem Al-Bakri mengatakan kementeriannya mengajukan permintaan kepada otoritas Saudi untuk meningkatkan kuota jamaah. Mereka telah menerima janji akan ada peningkatan, meskipun persentasenya kecil.

“Pengaturan dan tata cara haji tahun ini dilakukan dengan koordinasi dan kerja sama penuh antara Kementerian Haji Saudi dan kami sesuai dengan protokol yang ditandatangani dalam hal ini,” kata Menteri Wakaf.

Lebih lanjut, ia menambahkan telah mempertimbangkan protokol kesehatan yang disebutkan oleh Kerajaan Arab Saudi. Saudi disebut sepenuhnya kompatibel dengan protokol Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Misi haji Palestina didampingi oleh delegasi administrasi, media, petugas kesehatan dan keamanan sebanyak 650 orang.

Juru bicara pemerintah Palestina Ibrahim Melhem mengatakan Pemerintah Palestina telah bekerja sama dengan Kementerian Haji Saudi selama beberapa bulan untuk memastikan pengaturan yang diperlukan. Otoritas Saudi juga disebut sangat terorganisir dan telah melakukan perencanaan awal untuk hotel, bus yang mengangkut jamaah, dan pergerakan di antara ritus haji.

“Negara dengan pengalaman paling banyak dalam manajemen kerumunan adalah Arab Saudi,” kata Melhem.

https://www.arabnews.com/node/2117826/saudi-arabia

 
Berita Terpopuler