FDA Ingatkan Pelampung Leher Berbahaya, Tewaskan Seorang Bayi di AS

Pelampung leher telah menewaskan seorang bayi di Amerika Serikat.

Freepix- Bearfotos
Bayi berenang menggunakan pelampung leher. Food and Drug Administration (FDA) mengingatkan pelampung leher bayi bisa membahayakan.
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat menyerukan agar orang tua dan pengasuh untuk tidak memasangkan pelampung leher kepada bayi saat berenang. Peringatan ini muncul setelah kematian setidaknya seorang bayi.

Selain itu, ada pula bayi yang sampai harus rawat inap karena menggunakan pelampung serupa. Dikutip dari laman CBS News, Rabu (6/7/2022), dalam kedua kasus tersebut, bayi-bayi itu cedera saat tidak dipantau secara langsung.

FDA kemudian memberikan peringatan pada Selasa (5/7/2022). Pelampung memang dapat dikenakan di leher bayi. Penggunaannya bisa membuat bayi mengapung bebas di air.

Beberapa pelampung dipasarkan untuk bayi yang berusia dua minggu serta bayi prematur. Ada pula yang disediakan untuk anak yang mengalami keterlambatan perkembangan atau difabilitas.

Walaupun pelampung leher disebut-sebut oleh produsen sebagai produk yang memberikan mobilitas bayi dan sebagai alat yang berharga untuk bayi dan anak-anak berkebutuhan khusus, FDA mengatakan keefektifan produk tersebut belum ditetapkan. Badan tersebut belum lama ini menyadari perusahaan yang memasarkan pelampung yang dikalungkan di leher untuk digunakan sebagai alat terapi air tanpa izin atau persetujuannya.

Baca Juga

"Keamanan dan efektivitas pelampung leher untuk membangun kekuatan, meningkatkan perkembangan motorik, atau sebagai alat terapi fisik belum ditetapkan," ungkap FDA.

"Risiko menggunakan pelampung leher antara lain kematian karena tenggelam dan mati lemas, keram, dan cedera pada leher bayi. Bayi dengan kebutuhan khusus seperti spina bifida atau spinal muscular atrophy tipe 1 mungkin berisiko lebih tinggi mengalami cedera serius."

Pelampung leher bayi mulai mendapatkan popularitas beberapa tahun yang lalu dengan foto-foto perangkat renang bermunculan di media sosial. Hal ini mendorong seorang dokter anak untuk menggambarkan produk tersebut sebagai perangkap kematian potensial.

 
Berita Terpopuler