12 Ciri Hamba Allah SWT dalam Surat Al Furqan, Apakah Kita Termasuk?

Allah SWT memberikan tanda-tanda hamba-Nya yang dirahmati-Nya

EPA-EFE/NARENDRA SHRESTHA
Ilustrasi hamba Allah SWT. Allah SWT memberikan tanda-tanda hamba-Nya yang dirahmati-Nya
Rep: Andrian Saputra Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Hamba-hamba Allah Yang Mahapenyayang ('ibad ar-Rahman) itu memiliki ciri-ciri yang dapat dilihat dalam kesehariannya menjalani hidup. 

Baca Juga

Habib Muhammad Bagir bin Yahya dalam Jalsatul Itsnain Majelis Rasulullah SAW di Masjid Al Munawar Pancoran beberapa hari lalu memaparkan 12 ciri-ciri 'ibad ar Rahman sebagaimana dapat ditemukan dalam Alquran surat Al Furqan ayat 63-74. Apa saja tandanya?

1. Rendah hati dan tenang menjalani hidup 

وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا …

“Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati … (QS Al Furqan ayat 63)

Habib Muhammad Bagir menjelaskan akhlak seorang 'ibad Ar Rahman itu penuh ketenangan, sakinah, tidak gelisah dalam menjalani hidup. Seorang 'ibad ar Rahman akan menjauhi setiap hal-hal yang berpotensi menimbulkan pertikaian atau perselisihan.  

"Akhlak hamba Allah SWT adalah mereka yang jalan di muka bumi dengan tenang. Dengan penuh ketenangan, penuh sakinah, mereka melangkah di muka bumi dengan tidak gelisah, keburu buru, dan tidak juga dengan gesekan-gesekan. Banyak orang yang melangkah di muka bumi ini senang dengan gesekan, senang dengan keributan, perselisihan, dan lain sebagainya," kata Habib Muhammad Bagir dalam Jalsatul Itsnain Majelis Rasulullah SAW yang juga disiarkan melalui kanak YouTube Majelis Rasulullah SAW.

2. Ucapannya mengandung doa keselamatan 

…وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا

“Dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. (QS Al Furqan ayat 63)

Habib Muhammad Bagir mengatakan 'ibad Ar Rahman ketika ada orang yang mencaci atau memakinya tidak membalas dengan cacian dan makian. Terali justru menyikapinya penuh ketenangan dan menyampaikan kata-kata yang baik kepada mereka. 

Baca juga: Neom Megaproyek Ambisius Arab Saudi, Dirikan Bangunan Terbesar di Dunia

3. Senang qiyamullail 

 وَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا

“Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.” (QS Al Furqan ayat 64) 

Habib Muhammad Bagir menjelaskan bahwa hamba Allah  SWT itu selalu bangun malam untuk melaksanakan ibadah sunnah. Mereka ruku dan sujud pada tengah malam dan berdoa atas hajat-hajatnya. 

 

4. Takut pedihnya azab neraka    

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ ۖ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا

“Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal." (QS Al Furqan ayat 65)

Habib Bagir mengatakan 'ibad Ar Rahman memiliki rasa takut akan siksa neraka jahanam. Sehingga mereka senantiasa berdoa kepada Allah SWT agar dijauhkan dari azab neraka. Itu sebabnya, kata Habib Bagir para auliya dan sahabat sampai meneteskan air mata saking takutnya azab neraka. 

5. Bersedekah sesuai kemampuan  

وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَٰلِكَ قَوَامًا

“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.” (QS Al Furqan ayat 67). 

Habib Bagir menjelaskan seorang ibad Ar Rahman itu senang bersedekah. Tetapi ketika bersedekah dia tidak berlebihan ketika mengeluarkan hartanya.

Namun dia juga tidak pelit ketika bersedekah seperti memiliki harta banyak namun hanya bersedekah beberapa ribu rupiah saja. Seorang ibad Ar Rahman bersedekah secara wajar sesuai kemampuan dan kedudukannya.   

6. Tidak syirik 

وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ …

“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah …”(QS Al Furqan ayat 68).

Seorang hamba Allah SWT tidak akan menyekutukan Allah SWT dengan suatu apapun. Maka dari itu Habib Muhammad Bagir mewanti-wanti setiap Muslim agar tidak mempercayai dukun atau pun peramal yang dapat menjatuhkan diri pada kemusyrikan. 

7. Tidak membunuh 

وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ

“…tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, …”(QS Al Furqan ayat 68).

Baca juga: Amerika Serikat Angkat Bicara Kecam Penghinaan Nabi Muhammad SAW di India

Membunuh manusia merupakan dosa besar. Karena itu Habib Muhammad Bagir mengatakan tidak boleh bagi seorang Muslim membunuh nyawa manusia terlebih sesama Muslim.  

8. Tidak zina

وَلَا يَزْنُونَ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ يَلْقَ أَثَامًا

“…dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya).” (QS Al Furqan ayat 68).

Seorang ibad Ar Rahman tidak akan berzina dan menjauhi hal-hal yang berpotensi mendekatkan diri kepada zina.  

 

9. Tidak sumpah palsu

وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ… “Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu. …”(QS Al Furqan ayat 72).

Hamba Allah SWT akan berkata dengan jujur dan tidak akan bersumpah palsu sehingga kebenaran tidak terungkap. 

10. Mengacuhkan orang-orang yang berbuat tidak ada manfaatnya 

وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا

“..dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.” (QS Al Furqan ayat 72).

11. Sangat cepat merespons perintah Allah SWT  

وَالَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ لَمْ يَخِرُّوا عَلَيْهَا صُمًّا وَعُمْيَانًا

“Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Tuhan mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang-orang yang tuli dan buta.” (QS Al Furqan ayat 73).

Hamba Allah SWT akan merespons peringatan-peringatan Allah SWT. Dia berbeda dengan  orang-orang yang lalai dan tidak memperdulikan perintah Allah SWT yang seperti orang buta dan tuli. Maka dari itu menurut Habib Muhammad Bagir seorang hamba Allah SWT senang mendapatkan nasihat dari orang lain. 

"Punya orang yang menasehati kita itu enak, karena mereka sedang membimbing kita. Kata Habib Ali pengarang Simtu Ad-Durar aku menerima orang yang memberi nasihat," katanya. 

12. Memohon untuk Istri dan Keturunannya 

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

“Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS Al Furqan ayat 74).

 

Habib Muhammad Bagir menjelaskan hamba Allah SWT itu senantiasa memohon agar memiliki istri dan anak-anak yang qurata a'yun yakni penyenang hati karena kesalehan istri dan anak-anaknya.      

 
Berita Terpopuler